Melansir TribunMadura.com, Meski aksinya ini ditentang oleh pihak keluarga, tapi Le Van tidak mengurungkan niatnya, dan tidur di ranjang yang sama dengan patung istrinya itu selama puluhan tahun.
Le Van dan istrinya menikah pada tahun 1975.
Keduanya menikah atas perjodohan yang diatur kedua orangtua mereka.
Ketika mereka saling mengenal, pasangan yang baru menikah segera merasakan cinta dan hidup bahagia.
Mereka memiliki tujuh anak dan menjalani kehidupan yang damai, sampai suatu hari di tahun 2003 ketika Tuan Van, yang bekerja jauh dari rumah, mendapat kabar bahwa istrinya tiba-tiba meninggal.
Dia bergegas pulang, tetapi saat tiba, dia tak bisa melihat wajah istrinya karena harus dimakamkan.
Le Van yang patah hati, menghabiskan sebagian besar waktunya di kuburan, siang dan malam, termasuk tidur di kuburan istrinya.
Tetapi setelah beberapa bulan ia mulai khawatir tentang cuaca buruk dan hujan.