“Dan kedua magnet itu berakhir di lubang hidung sebelah kiri saya, sementara yang lainnya ada di sebelah kanan saya. Pada titik ini, saya kehabisan magnet," ungkapnya.
Setelah kehabisan magnet, Reardon mencoba menggunakan tang logam untuk menariknya keluar.
Tetapi hal itu tampaknya gagal.
Mitra penelitiannya akhirnya membawanya ke rumah sakit, di mana staf medis menerapkan semprotan anestesi dan secara manual melepas magnet dari hidungnya.
"Rekan penelitian saya membawa saya ke rumah sakit tempat dia bekerja karena dia ingin semua rekan kerjanya menertawakan saya."
"Para dokter berpikir itu sangat lucu, mereka bilang, 'Ini adalah cedera karena isolasi diri dan kebosanan'," ungkapnya. (*)