Laporan Wartawan Grid.ID, Devi Agustiana
Grid.ID – Banyak negara kompak melakukan social distancing bahkan lockdown.
Hal ini tidak lain adalah untuk memerangi pandemi global, yaitu corona yang semakin mengkhawatirkan.
Kebijakan pemerintah memberlakukan social distancing tersebut banyak didukung perusahaan, dengan work from home (WFH)
Kemudian, sekolah-sekolah pun telah banyak yang memilih e-learning yang bisa dilakukan dari rumah masing-masing siswa.
Sebagian besar kantor memfasilitasi pilihan pekerjaan dari rumah bagi karyawannya dengan kemudahan fleksibilitas, serta tunjangan waktu tertentu.
Sejatinya pemberlakukan WFH adalah terbaik untuk situasi saat ini.
Namun seiring dengan itu, ada beberapa dampak negatif juga.
Tidak seperti pagi hari biasa di mana kamu bangun, mandi, berpakaian rapi, dan pergi ke kantor.
Rutinitas kamu berakhir dengan sarapan dan langsung menuju meja kantor di rumah, biasanya masih di dalam kamar
Kamu tidak melakukan aktivitas fisik tambahan seperti berjalan, menaiki tangga, atau berjalan kaki ke kantor, sehingga tubuh menjadi endapan sepanjang hari dan bahkan berminggu-minggu.
Degan system WFH ini pasti akan menuntut kamu untuk berada di depan layar komputer dan duduk dalam jangka waktu lama.
Tahukan kamu banyak sekali dampak dari terlalu lama duduk tersebut?
Hal ini juga disebut gaya hidup tak bergerak, istilah yang digunakan untuk menggambarkan individu yang terlibat dalam periode duduk yang lama atau tidak aktif secara keseluruhan.
Kita semua suka menghabiskan terlalu banyak waktu duduk di depan televisi atau komputer; baik di rumah atau di tempat kerja.
Semakin lama periode yang kita habiskan, semakin merugikan kesehatan kita.
Risiko kesehatan menjadi dua kali lipat ketika kurang berolahraga, sementara kita duduk untuk jangka waktu yang lebih lama, dan konsekuensinya mengkhawatirkan.
Sel-sel preadipocyte, yang merupakan prekursor sel lemak, berubah menjadi sel-sel lemak lebih cepat dan membuat lebih banyak lemak saat kamu berbaring atau duduk.
Menurut sebuah penelitian yang dilakukan oleh American Cancer Society, jika kamu duduk selama enam jam sehari atau lebih, risiko meninggal dini meningkat sebesar 19 persen, dibandingkan dengan mereka yang duduk kurang dari tiga jam.
Analisis penelitian lain menemukan hubungan antara duduk dan bahaya kematian akibat penyakit jantung koroner yang lebih tinggi.
Studi tersebut mengatakan bahwa semakin banyak seseorang duduk, semakin besar peluangnya untuk meninggal dalam 12 tahun karena masalah jantung.
Berikut ini dampak yang harus kamu ketahui akan kebiasan tersebut.
- Memperlambat pembakaran kalori
Saat duduk, laju pembakaran kalori turun menjadi 1 kalori per menit.
Artinya bahwa jika kamu duduk selama satu jam, kamu telah membakar 60 kalori kurang dari berdiri.
Saat berdiri, kamu dapat membakar 300 kalori lebih banyak setiap hari.
Membakar lebih sedikit kalori membuat kamu lebih cenderung menambah berat badan
- Meningkatkan kenaikan berat badan
Kamu menambah berat badan lebih cepat, karena sel-sel menjadi lebih gemuk.
Tubuh meningkatkan kolesterol LDL (kolesterol jahat), resistensi insulin dan trigliserida plasma, yang berarti tubuh mulai memproduksi lebih banyak insulin.
Hal ini karena tubuh tidak lagi menerima insulin yang menekan pankreas dan hati.
- Penyebab tulang lemah
Tulang bisa menjadi lebih lemah dan kehilangan beberapa kandungan mineral karena duduk.
Apa pun yang dapat membuat kamu berjalan dan bergerak telah terbukti bermanfaat bagi tulang.
Jika kamu tidak mendapatkan latihan fisik yang cukup, semakin tinggi kemungkinan tulang rapuh.
- Melemahkan sistem kekebalan tubuh
Jika kamu seorang couch potato atau kamu begitu malas dan hanya menghabiskan waktu untuk nonton TV, leyeh-leyeh seharian sambil dengerin musik di sofa, dan sambil mengkonsumsi cemilan, maka sistem kekebalan tubuh mungkin tidak berfungsi dengan baik.
Jika kamu tidak mendapatkan cukup olahraga, sistem kekebalan tubuh mungkin menjadi lebih lemah dan berhenti berfungsi dengan baik.
Olahraga meningkatkan sistem kekebalan dengan memperkuat sel-sel dalam tubuh yang mencegah bakteri dan virus menyerang tubuh.
- Mengganggu sirkulasi darah
Ketika kamu duduk berjam-jam tanpa bergerak, maka tubuh tidak mampu membawa darah dengan efisien ke kaki, hal ini menyebabkan penyumbatan di arteri.
Kamu mungkin merasakan mati rasa atau kram menyakitkan di kaki, yang juga dapat menyebabkan pembekuan darah.
- Penyebab nyeri punggung
Risiko kesehatan dari duduk selama berjam-jam dapat menjadi penyebab utama sakit punggung.
Duduk lama bahkan dapat mengubah kekencangan tulang belakang lumbar dan menambah risiko cedera punggung bawah.
- Penyebab tulang kaku
Ketika tidak ada gerakan tulang belakang, ia bisa menjadi rentan terhadap kerusakan.
Ingat ketika kita melakukan beberapa aktivitas, cakram lunak antara tulang belakang terbentuk dan berkontraksi yang akhirnya mencoba menyerap darah dan nutrisi.
Ketika kita cenderung duduk berjam-jam, cakram-cakram itu dikompres secara tidak merata.
- Penyebab nyeri kaki
Duduk yang lama akan memperlambat sirkulasi darah.
Ini bisa menjadi alasan cairan mengalir di kaki.
Dan beberapa masalah kesehatan berkisar dari pergelangan kaki yang bengkak sampai varises.
- Dapat menyebabkan kehilangan memori
Duduk lama dapat memiliki efek drastis pada ingatan dan rentang perhatian mereka.
Orang-orang yang telah duduk atau berbaring untuk jangka waktu yang lebih lama telah dilaporkan menjadi semakin bingung dan kurang konsentrasi.
- Dapat menyebabkan penyakit jantung
Duduk lama memiliki peningkatan risiko serangan jantung dan stroke ketika mereka menghabiskan berjam-jam menonton televisi.
80 persen orang lebih mungkin meninggal karena penyakit jantung dan arteri.
Duduk di meja kantor atau di depan computer juga memiliki risiko yang sama, yaitu menyebabkan pengaruh yang tidak sehat pada gula darah dan lemak darah mereka.
Lantas bagaimana cara mengtasinya?
Karena tidak dapat dihindari bahwa kamu tetap berada di dalam ruangan, keluar untuk berlari atau mampir di lokasi gym adalah tidak mungkin untuk kondisi saat ini.
Namun, kamu dapat melakukan hal berikut ini saat WFH atau karantina di rumah guna menghindari risiko yang disebutkan di atas.
- Regangkan, putar, dan tekuk
Setiap hari, selama 10 menit dengan cara meregangkan, memutar, dan menekuk tubuh.
Menggerakkan tubuh lebih sering akan membantu meregangkan seluruh tubuh dan mencegah kram otot.
Melakukan aktivitas ini lima atau enam kali sehari akan membantu melawan penyakit duduk.
- Latihan berdiri
Berdiri selama beberapa menit akan membantu mengendurkan otot dan membakar lebih banyak kalori daripada duduk.
Kamu bisa berdiri dan meregangkan lengan dan jari di sela-sela bekerja.
Hal ini akan menurunkan risiko penyakit jantung, sakit punggung kronis, dan penyakit metabolisme lainnya.
- Latihan mengencangkan bahu
Kamu dapat melakukan latihan pengencangan bahu yang cepat saat di meja.
Duduk tegak dengan punggung menghadap kursi dan telapak kaki rata di lantai.
Angkat lengan ke atas kepala dengan telapak tangan rata dan siku menghadap ke samping.
Kemudian, tarik napas dan tekan ke atas dan tahan selama 30 detik, perlahan-lahan turunkan tanganmu dan bernapaslah dengan normal.
Perlu diketahui, latihan ini akan memperkuat otot bahu kamu juga loh.
- Setelah makan siang
- Setelah makan siang, kamu bisa berjalan-jalan naik dan turun tangga atau berjalan-jalan di halaman rumah.
Kemudian, sebenarnya apakah duduk itu buruk untk tubuh? Tidak.
Yang menjadi masalah adalah duduk selama berjam-jam tanpa diikuti latihan fisik, minimal latihan-latihan ringan seperti dijelaskan diatas.
Jika kamu seimbangkan juga dengan konsumsi makanan sehat, maka tubuh yang sehat tidak akan jauh darimu.
(*)