Laporan Wartawan Grid.ID, Devi Agustiana
Grid.ID – Umumnya, pagi hari dianggap sebagai waktu yang paling tepat untuk berjemur di bawah sinar matahari.
Di waktu inilah, banyak orang meyakini bisa mendapatkan asupan vitamin D gratis secara alami.
Meski begitu, tak sedikit ahli kesehatan yang merekomendasikan agar berjemur di bawah sinar matahari pada siang hari.
Sebenarnya jam berapa yang menjadi waktu terbaik untuk berjemur?
Sebelum mengetahui waktu berjemur yang baik jam berapa, alangkah baiknya kita mengetahui manfaat berjemur di bawah sinar matahari terlebih dahulu
Pendapat mengenai waktu terbaik untuk berjemur memang masih beragam di kalangan para ahli kesehatan.
Ada yang berpendapat bahwa waktu berjemur di bawah sinar matahari yang baik adalah saat pagi hari.
Namun, ada pendapat lain yang mengemukakan bahwa waktu berjemur yang baik adalah saat siang hari.
Baca Juga: Tampil Seksi Pamer Perut Pakai Baju Kembaran dengan Deepika Padukone, Ayu Ting Ting Banjir Hujatan
Yang perlu kamu ketahui, ada dua jenis cahaya matahari yang dibutuhkan dan tidak dibutuhkan oleh manusia, yakni sinar ultraviolet A dan ultraviolet B.
Sinar ultraviolet A tidak dibutuhkan oleh manusia, bahkan seharusnya dihindari karena terpapar sinar matahari ini secara berlebihan dapat meningkatkan risiko kulit keriput dan kanker kulit.
Ultraviolet A umumnya adalah cahaya matahari yang muncul pada jam 05.30 pagi hingga 07.00 pagi, atau tepatnya saat matahari mulai beranjak naik dan gelombang cahaya matahari sedang panjang.
Sedangkan, sinar matahari ultraviolet B merupakan gelombang cahaya yang pendek.
Jadi, inilah jenis cahaya matahari yang dibutuhkan oleh tubuh.
Ultraviolet B bisa kamu dapatkan saat sinar matahari naik, yakni sekitar jam 10.00 pagi hingga 15.00 siang.
Disamping itu, sebuah penelitian lain mengungkapkan alasan bahwa waktu terbaik untuk mendapatkan sinar matahari adalah siang hari.
Hal ini karena pada waktu tersebut risiko kanker kulit jenis cutaneous malignant melanoma (CMM) tergolong paling rendah.
Baca Juga: Dikarantina dan Menjalani Pengobatan di Wisma Atlet, Andrea Dian Sudah Berolahraga Kembali
Paparan sinar matahari yang didapatkan antara jam 10.00-15.00 dapat memicu produksi vitamin D, yang dapat bertahan dua kali lebih lama dalam darah, jika dibandingkan dengan vitamin D yang dikonsumsi dalam bentuk suplemen atau makanan.
Namun, pada rentang jam tersebut, risiko kulit terbakar matahari pun dapat meningkat karena paparan sinar matahari cukup menyengat.
Oleh karena itu, kita perlu membatasi waktu berjemur di bawah sinar matahari selama 10-20 menit saja.
Cahaya matahari yang terbaik adalah yang menyinari tubuh secara langsung, bukan hanya sekadar membuat tubuh mengeluarkan keringat.
Jadi, upayakan kulit mendapat sinar matahari secara langsung.
Kamu bisa menerapkan tips berjemur di bawah sinar matahari berikit ini yang aman dan nyaman, setelah mengetahui waktu yang tepat untuk berjemur.
- Gunakan lotion kulit pelindung sinar matahari yang mengandung minimal SPF 30 atau di atasnya pada permukaan kulit wajah (hindari area mata) dan tubuh (terutama tangan dan kaki).
- Oleskan lotion SPF antara 15 menit sebelum berjemur di bawah sinar matahari. Hal ini dilakukan agar tersedia cukup waktu untuk kulit menyerap lotion sehingga dapat bekerja secara efektif.
- Sebaiknya cari tempat yang baik dan nyaman agar kamu bisa menggunakan pakaian yang tidak terlalu tertutup sehingga sinar matahari langsung mengenai kulit.
- Saat berjemur di bawah sinar matahari, kamu juga tidak harus berdiam diri. Lakukanlah aktivitas lain, seperti membaca buku di area terbuka, menyiram bunga, berkebun, mencuci kendaraan, menyapu halaman rumah, dan sebagainya.
- Cukupi asupan air putih apabila kamu menghabiskan waktu yang cukup lama di bawah sinar matahari.
- Terakhir, beristirahatlah atau menyudahi berjemur jika kulit mulai terasa panas.
Dokter Ahli Gizi, dr. DR. Tan Shot Yen mengungkapkan, informasi soal sinar matahari dapat membunuh virus corona adalah tidak benar.
"Berjemur badan atau menjemur atau kena matahari itu tidak sama dengan bayangan menggoreng virusnya," ujar Tan.
Ia menjelaskan, kebiasaan menjemur benda di bawah sinar matahari dengan maksud mematikan kuman jahat yang menempel dalam benda tersebut, namun hal itu tidak berlaku untuk jenis virus corona.
"Tidak benar orang dengan berjemur di bawah sinar matahari dapat mematikan virusnya. Ultraviolet digunakan cara mematikan kuman itu masih dalam penelitian," katanya lagi.
Berjemur di bawah sinar matahari memang dapat memberikan berbagai manfaat yang baik bagi tubuh.
Akan tetapi, kamu perlu mengetahui waktu berjemur yang baik dan tips melakukannya dengan aman sehingga manfaat berjemur di bawah sinar matahari didapatkan secara optimal.
(*)