Laporan wartawan Grid.ID, Anggita Nasution
Grid.ID - Pablo Benua harus mendekam di balik jeruji besiakibat kecerobohannya bersama sang istri membuat konten YouTube bersama Galih Ginanjar.
Hal ini bermula saat Galih Ginanjar mengatakan mantan istrinya bau ikan asin.
Tak terima dikatakan seperti itu, Fairuz A Rafiq pun melaporkan ketiganya ke pihak yang berwajib.
Konten yang berisi nyinyiran terhadap mantan istri Galih Ginanjar ini menuai petaka.
Pasalnya dari kejadian itu, mereka bertiga kini mendekam di rutan selama 9 bulan untuk menjalankan persidangan, dan mendapatkan hukuman yang berbeda-beda.
Dipastikan Pablo harus berada lebih lama di balik jeruji dibanding sang istri, Rey Utami.
Baca Juga: Kuasa Hukum Bingung Tuntutan Pablo Benua dan Rey Utami Lebih Ringan daripada Galih Ginanjar
Pablo mendapat hukuman 2 tahun 6 bulan dan Rey Utami hanya 2 tahun.
Di balik jeruji selama 9 bulan saat masa persidangan, Pablo Benua mengungkapkan rasa sedihnya lantaran tidak bisa bersama anaknya di situasi seperti ini.
"Isi perasaan saya yang paling dalam saya tuangkan ke pledoi ini. Jadi jangan kira di dalam rutan itu enak, itu sangat berat sekali, panas," ungkap Pablo Benua saat di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan.
Baca Juga: Virus Corona Meliar, Sidang Lanjutan Trio Ikan Asin Akan Tetap Akan Digelar
"Jadi enggak mudah, apalagi sekarang kan lagi musim corona, anak juga enggak bisa membesuk, kalau rindu sama anak enggak ada yang bisa dilakukan, selain lihat tembok sama jeruji besi."
"Pokoknya banyak lah hal-hal yang enggak bisa saya ungkapkan lewat kata-kata," paparnya.
Dengan adanya virus covid-19 ini, pemerintah melarang untuk keluar rumah.
Bahkan dalam penjara pun, tak ada jam besuk dan pihak kepolisian memberlakukan fasilitas video call gratis untuk menghubungi keluarga.
"Jadi sekarang ini kita di rutan karena tidak boleh dibesuk, diberlakukan untuk video call," ujar Pablo Benua
Tidak ada yang bisa dia lakukan selain berdoa agar hukumannya cepat berjalan, sehingga dapat berkumpul kembali bersama keluarga tercinta.
"Tapi apa boleh buat, saya sedang menjalani proses hukum."
"Mudah-mudahan saya selalu diberikan kesehatan dan mudah-mudahan Allah mendengar doa saya supaya saya bisa kembali berkumpul bersama keluarga," tutup Pablo Benua.
(*)