Alih-alih Cegah Virus Corona, Kamu Harus Tahu Bahaya Menyemprotkan Disinfektan Ke Tubuh!

By Devi Agustiana, Rabu, 1 April 2020 | 10:18 WIB
Iluastrasi penyemprotan disinfektan.

Iluastrasi penyemprotan disinfektan.

Laporan Wartawan Grid.ID, Devi Agustiana

Grid.ID – Jumlah positif covid-19 di Indonesia per tanggal 31 Maret 2020 sudah mencapai 1.528 orang.

Berbagai upaya telah dilakukan untuk mencegah penyebaran covid-19.

Mulai dari gerakan cuci tangan 20 detik, physical distancing, dan penyemprotan disinfektan.

Baca Juga: Suaminya Pulang Pakai Seragam Pilot Lengkap, Fitri Carlina Langsung Minta Maaf Sambil Todongkan Cairan Disinfektan: Bukan Lebay, Tapi untuk Kebaikan Bersama!

Malah belakangan ini mulai banyak bermunculan bilik desinfeksi atau disinfection chamber.

Virus corona merupakan virus yang mempunyai selubung atau sampul (enveloped virus) dengan pelindung lapisan lemak.

Cairan disinfektan dapat merusak lapisan lemak tersebut sehingga membuat virus cukup lemah.

Baca Juga: Benarkah Pemakaian Pemutih, Karbol, dan Pembersih Lantai Sebagai Cairan Disinfektan untuk Membunuh Virus Corona?

Meskipun begitu, penggunaan disinfektan perlu diperhatikan loh!

Organisasi Kesehatan Dunia atau World Health Organization (WHO) melarang cairan disinfektan ini digunakan dengan cara menyemprotkan langsung pada tubuh.

Melalui akun resmi Twitter WHO Indonesia, menyemprot tubuh dengan alkohol atau klorin pada tubuh seseorang tidak akan membunuh virus yang sudah masuk ke dalam tubuh.

Baca Juga: Rumahnya Disemprot Disinfektan, Sule: Kalau Kita Bahagia, Virus Corona Tidak akan Datang!

Bahkan, menyemprot bahan-bahan kimia dapat membahayakan jika terkena pakaian atau selaput lendir, seperti mulut atau mata.

Alkohol dan klorin dapat berguna sebagai disinfektan pada permukaan sesuatu, namun harus digunakan sesuai petunjuk penggunaannya.

Peneliti Loka Penelitian Teknologi Bersih LIPI, Chandra Risdian mengungkapkan, cairan disinfektan dapat disemprotkan pada permukaan yang sering disentuh.

Baca Juga: Takut Virus Corona Terbawa Masuk ke Rumahnya yang Super Luas nan Horor, Sule Langsung Panggil Petugas untuk Semprotkan Cairan Disinfektan, Sang Komedian Ungkap Nominal yang Harus Digelontorkan

Terutama, apabila terdapat anggota keluarga yang pada saat itu sedang sakit.

Permukaan benda tersebut misalnya telepon, sakelar lampu, meja, gagang pintu, keran, wastafel, kamar mandi, dan toilet.

Namun, ia menyarankan agar tidak menyemprotkan secara langsung ke permukaan yang sangat terkontaminasi karena akan membuat virus menyebar ke udara.

Baca Juga: Bongkar Isi Koper yang Sempat Hilang di Turki, Nagita Slavina Lebih Dulu Semprotkan Cairan Disinfektan

Caranya, mendisinfeksi permukaan tersebut menggunakan kain yang telah dibasahi terlebih dahulu dengan larutan disinfektan.

Lebih lanjut, bagaimana membuat cairan disinfektan yang aman namun tetap berstandar WHO?

Dalam membuat cairan disinfektan sendiri, sebenarnya hanya dibutuhkan dua bahan utama, yakni air yang dicampur dengan cairan pemutih pakaian atau pembersih lantai.

Baca Juga: Jengkel Setengah Mati Lihat Kelakuan Baim Wong yang Ngeyel Tak Mau Diam di Rumah, Paula Verhoven Langsung Semprot sang Suami Pakai Cairan Disinfektan!

Hal itu diungkapkan Peneliti Kimia dari Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Dr. Joddy Arya Laksmono.

Untuk membuat cairan disinfektan dengan pemutih pakaian (sodium hipoklorit), yang dibutuhkan sebagai campurannya hanya air.

Pemutih pakaian tersebut dapat dilarutkan dengan air biasa dengan perbandingan 1:100.

Baca Juga: Ramai Disinfektan yang Terbuat dari Pemutih Pakaian, Apakah Sesuai dengan Standar WHO?

"Anjuran dari WHO seperti berikut, pengenceran 5 persen sodium hipoklorit dengan perbandingan 1:100 biasa dianjurkan. Gunakan 1 bagian bahan pemutih untuk 99 bagian air ledeng dingin (pengenceran 1:100) untuk disinfeksi permukaan," kata Joddy.

Kamu juga harus perhatikan takaran antara cairan pemutih dan air seperti disebutkan di atas.

Konsentrasi cairan pemutih sebisa mungkin tidak terlalu tinggi.

(*)