Laporan Wartawan Grid.ID, Devi Agustiana
Grid.ID – Jumlah positif covid-19 di Indonesia per tanggal 31 Maret 2020 sudah mencapai 1.528 orang.
Berbagai upaya telah dilakukan untuk mencegah penyebaran covid-19.
Mulai dari gerakan cuci tangan 20 detik, physical distancing, dan penyemprotan disinfektan.
Malah belakangan ini mulai banyak bermunculan bilik desinfeksi atau disinfection chamber.
Virus corona merupakan virus yang mempunyai selubung atau sampul (enveloped virus) dengan pelindung lapisan lemak.
Cairan disinfektan dapat merusak lapisan lemak tersebut sehingga membuat virus cukup lemah.
Meskipun begitu, penggunaan disinfektan perlu diperhatikan loh!
Organisasi Kesehatan Dunia atau World Health Organization (WHO) melarang cairan disinfektan ini digunakan dengan cara menyemprotkan langsung pada tubuh.
Melalui akun resmi Twitter WHO Indonesia, menyemprot tubuh dengan alkohol atau klorin pada tubuh seseorang tidak akan membunuh virus yang sudah masuk ke dalam tubuh.
Baca Juga: Rumahnya Disemprot Disinfektan, Sule: Kalau Kita Bahagia, Virus Corona Tidak akan Datang!
Bahkan, menyemprot bahan-bahan kimia dapat membahayakan jika terkena pakaian atau selaput lendir, seperti mulut atau mata.
Alkohol dan klorin dapat berguna sebagai disinfektan pada permukaan sesuatu, namun harus digunakan sesuai petunjuk penggunaannya.
Peneliti Loka Penelitian Teknologi Bersih LIPI, Chandra Risdian mengungkapkan, cairan disinfektan dapat disemprotkan pada permukaan yang sering disentuh.
Terutama, apabila terdapat anggota keluarga yang pada saat itu sedang sakit.
Permukaan benda tersebut misalnya telepon, sakelar lampu, meja, gagang pintu, keran, wastafel, kamar mandi, dan toilet.
Namun, ia menyarankan agar tidak menyemprotkan secara langsung ke permukaan yang sangat terkontaminasi karena akan membuat virus menyebar ke udara.
Caranya, mendisinfeksi permukaan tersebut menggunakan kain yang telah dibasahi terlebih dahulu dengan larutan disinfektan.
Lebih lanjut, bagaimana membuat cairan disinfektan yang aman namun tetap berstandar WHO?
Dalam membuat cairan disinfektan sendiri, sebenarnya hanya dibutuhkan dua bahan utama, yakni air yang dicampur dengan cairan pemutih pakaian atau pembersih lantai.
Hal itu diungkapkan Peneliti Kimia dari Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Dr. Joddy Arya Laksmono.
Untuk membuat cairan disinfektan dengan pemutih pakaian (sodium hipoklorit), yang dibutuhkan sebagai campurannya hanya air.
Pemutih pakaian tersebut dapat dilarutkan dengan air biasa dengan perbandingan 1:100.
Baca Juga: Ramai Disinfektan yang Terbuat dari Pemutih Pakaian, Apakah Sesuai dengan Standar WHO?
"Anjuran dari WHO seperti berikut, pengenceran 5 persen sodium hipoklorit dengan perbandingan 1:100 biasa dianjurkan. Gunakan 1 bagian bahan pemutih untuk 99 bagian air ledeng dingin (pengenceran 1:100) untuk disinfeksi permukaan," kata Joddy.
Kamu juga harus perhatikan takaran antara cairan pemutih dan air seperti disebutkan di atas.
Konsentrasi cairan pemutih sebisa mungkin tidak terlalu tinggi.
(*)