Gestur tubuh mereka pun kaku.
Hal ini dikarenakan, keduanya sadar ada banyak yang membully pernikahan mereka.
"Saya ambil lima kartu, dalam menghadapi publik yang seperti kemarin itu, mereka merasa akan perang. Jadi belum ada apa-apa sudah mimiknya tegang. Gestur tubuhnya kaku, karena mereka sadar kalau banyak yang membully, banyak yang mengatain mereka sadar," ujar Jeng Nimas.
Jeng Nimas kemudian menjelaskan, saat jumpa pers, Syahrini dan Reino sadar ada banyak penggemar yang kecewa kepada mereka.
Oleh karenanya, hal itu terbawa ke dalam pikiran keduanya dan mereka beranggapan bahwa jumpa pers ini adalah medan perang.
"Karena kejiwaan mereka sudah tertanam bahwa banyak penggemarnya yang kecewa, banyak artis dan banyak orang yang membully, yang ngatain. Dan itu terbawa dalam pikiran mereka saat jumpa pers sehingga terkesan kaku. Gestur tubuhnya kaku, karena mereka beranggapan kalau mereka akan perang," lanjutnya.
Baca Juga: Kabar Bahagia Di Tengah Pandemik Corona, Alice Norin Hamil Anak Kedua
Mimik Syahrini dan Reino Barack juga terkesan tegang.
Jeng Nimas menyebut keduanya tegang karena merasa bersalah.
"Mimiknya tegang karena mereka juga merasa bersalah," kata Jeng Nimas.
Jeng Nimas berkata bahwa jika keduanya tak merasa bersalah, maka harga diri kita akan tetap ada.
"Kalau kita nggak merasa bersalah, kalau kita merasa benar, sekalipun dihujat bagaimanapun, harga diri kita akan tetep ada," lanjutnya lagi.
Perasaaan merasa bersalah dan juga hujatan dari para haters membuat keduanya tegang.
Bahkan Jeng Nimas menyebut, Syahrini dan Reino Barack merasa kaku karena ada tekanan batin.
"Tapi kalau kita sudah merasa bersalah, belum apa-apa ibarat bunga sudah mingkup, nggak berani mekar. kan ada perasaan bersalah ditambah ada hujatan dari haters buat mereka jadi tegang. Mukanya sudah kaku, ada tekanan batin karena emosional di tengah mereka," kata Jeng Nimas.