Find Us On Social Media :

Cegah Covid-19, Pocong Buatan di Desa Purworejo Viral Hingga 'Debut' di Media Korea Selatan

By Dianita Anggraeni, Rabu, 1 April 2020 | 23:51 WIB

Pocong palsu di desa Purworejo, Jawa Tengah viral hingga masuk berita media Korea Selatan.

Laporan Wartawan Grid.ID, Dianita Anggraeni

GRID.ID - Sejak dua minggu lalu, tepatnya 16 Maret 2020, Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo memutuskan untuk melarang masyarakat tidak berkegiatan di luar rumah, alias Work From Home (WFH).

Hal itu guna memutus rantai penyebaran virus Corona atau Covid-19 dari satu orang ke orang lainnya.

Namun, masyarakat Indonesia masih saja ada yang bandel dan tak mau mengikuti aturan tersebut.

Baca Juga: Viral! Jenazah Pasien Positif Virus Corona Ditolak Warga Sekampung, Petugas Medis Sampai Dilempari Batu

Alhasil warga sekitar pun ikut ambil andil dengan berbagai tindakan.

Seperti yang terjadi di sebuah desa di Purworejo, Jawa Tengah.

Desa tersebut dijaga pocong agar masyarakatnya tak berkeliaran.

Tentu, pocong tersebut tidak nyata, hanya warga setempat yang menyamar dengan dibalut kain kafan hingga menutup muka.

Keberadaan dua pocong itu disinyalir untuk menghindari adanya warga yang masih berkeliaran keluar rumah di tengah wabah pandemi seperti ini.

Baca Juga: Keputusan Hengkang dari OVJ, Azis Gagap: Jujur Ini Berat !

Sontak saja, warga yang lewat pun dibuat lari terbirit-birit ketika pocong itu memunculkan diri.

Rupanya, berita itu menjadi viral di jagad dunia maya.

Lebih unik lagi, salah satu portal berita besar di Korea Selatan, SBS.co.kr ikut memberitakan kisah tersebut.

Dalam judulnya yang menggunakan huruf Hangul, SBS menulis ‘Pencegahan Covid-19, Desa di Indonesia Sampai Dijaga Hantu Pocong.'

Meski di Korea Selatan tidak ada pocong, namun SBS tetap menuliskan pocong dalam tulisan hangul dan menambahkan kata ‘gwisin’ atau hantu.

Baca Juga: 10 Tahun Dinikahi Pengusaha Sekelas Ardi Bakrie, Nia Ramadhani Ungkap Pelajaran Sebagai Seorang Istri

Di laman itu, SBS juga menjelaskan apa itu pocong.

Ini dilakukan untuk memberikan gambaran masyarakat Korea yang membaca berita viral itu.

“Prosedur pemakaman Islam di Indonesia itu adalah dengan membungkus tubuh dari atas sampai bawah dengan selembar kain dan mengikat enam tempat dari kepaa hingga kaki. Tubuh yang diikat itu disebut pocong,” kata SBS sebagaimana dikutip dari Tribunnews.com, Rabu (1/4/2020).

“Sebelum dimakamkan, petugas pemakaman harus melepas talinya dulu. Jika tidak dilepas, maka jiwa orang yang meninggal itu tak ingin meninggalkan tubuhnya yang sudah dimakamkan dan menjadi gentayangan atau jadi setan,” tulisnya di paragraf berikut.

Baca Juga: Banyak Menolak Tawaran Acara di Televisi, Gisella Anastasia Lebih Pilih Fokus Mengurus Lahan Bisnis

SBS juga menyematkan kutipan dari penulis Bae Dong Soon yang kerap memperhatikan hantu-hantu Indonesia.

Ia mengatakan pocong itu adalah hantu Indonesia yang unik.

“(Pocong) itu dianggap bisa teleportasi dan terbang. Orang Indonesia takut dengan pocong. Jadi tampaknya dengan adanya pocong itu, orang-orang itu jadi takut untuk keluar,” katanya.

Mengetahui hal tersebut, banyak warganet Indonesia di Twitter yang cukup kaget namun tergelitik karena pocong yang merupakan hantu lokal bisa debut di Korea Selatan.

Pengungkapan kata 'Pocong' oleh news anchor tersebut pun tak luput menjadi perbincangan warganet Indonesia.

(*)