Grid.ID - Wabah Corona yang melanda beberapa negara memang masih menjadi polemik tersendiri.
Demi mencegah penyebaran virus corona semakin meluas, sejumlah negara telah menerapkan kebijakan seperti lockdown.
Salah satu yang menganut dan memberlakukan kebijakan tersebut ialah negara Malaysia.
Pemerintah Malaysia telah melarang warganya untuk meninggalkan negara sejak 18 Maret hingga 14 April 2020.
Kebijakan itu diberi nama movement control order (MCO).
Dampak dari berlakukan kebijakan tersebut pun menyebabkan beberapa warga Singapura yang tinggal di Malaysia tak bisa pulang.
Bukan tanpa sebab, pasalnya dengan di lockdownnya suatu kota, secara otomatis akses jalan antar kedua resmi ditutup.
Tetapi, warga negara asing diizinkan untuk meninggalkan negara itu.
Meski begitu, soerang nenek berusia 66 tahun tetap ngotot ingin pulang demi menengok suaminya.
Melansir dari Asia One, sang nenek diketahui nekat berjalan kaki ke Singapura karena sang suami tengah sakit.
Aksinya tersebut pun dilakukannya pada Minggu (29/3/2020).
Usut punya usut, aksi nekat sang nenek viral di media sosial usai diunggah ke Facebook oleh putranya, Herman Sudil.
Dalam unggahannya, Herman mengatakan, ibunya tiba di Johor Bahru sebelum kebijakan MCO diterapkan.
Saat itu ibunya pergi ke Malaysia karena ingin merawat bayi Herman yang masih berusia 3 bulan.
Karena Herman sendiri saat itu tengah merawat istrinya yang tengah berada di rumah sakit.
Baca Juga: Fairuz A Rafiq Alami Kerugian Materi Lantaran Wabah Virus Corona
Namun tiba-tiba saja, sang ibu mendapat kabar jika suaminya yang berusia 80 tahun masuk rumah sakit.
Segera, Herman pun berusaha untuk mencarikan transportasi agar sang ibu bisa kembali ke Singapura dan bertemu ayahnya.
Tapi karena keterbatasan trasportasi umum, sang ibu akhirnya memilih pulang dengan berjalan kaki.
Awalnya, Herman sudah melarang sang ibu untuk pergi dari Malaysia hingga pertengahan April.
Baca Juga: Bisnis Kafe Miliknya Tetap Buka Selama Wabah Virus Corona, Natasha Rizky: Khusus Online Doang!
Namun sang Ibu tetap bersikeras untuk melintasi Causeway, sekalipun ia harus berjalan kaki.
Padahal ibu Herman diketahui memiliki masalah kesehatan di kakinya.
Diberitakan media setempat, ibu Herman akhirnya bisa sampai ke rumahnya di Boon Lay dari Kompleks Bea Cukai, Imigrasi dan Karantina (CIQ) Johor Bahru.
Setelah menempuh perjalanan sekitarempat setengah jam dengan diselingi istirahat setiap beberapa menit.
Dia ditemani oleh seorang anggota keluarga yang membantu membawakan tasnya.
Sang kerabat juga bertugas untuk memberi kabar kepada Herman mengenai kondisi ibunya.
Sementara itu, saat ini sang ibu diketahui tengah masa karantina selama 14 hari.
Usai diunggah, postingan Herman langsung menuai banyak respon netizen yang merasa tersentuh.
Herman sendiri memuji tekad sang ibu yang rela berkorban demi keluarga dalam keadaan apapun.
(*)