Laporan Wartawan Grid.ID, Linda Fitria C
Grid.ID - Ketika hamil, kita akan berpikir dua kali sebelum mengonsumsi makanan.
Itu karena janin yang ada di dalam rahim kita mendapatkan nutrisi dari apapun yang kita makan.
Oleh karenanya wajib bagi kita untuk menjaga pola makan selama hamil agar si kecil bisa tumbuh sehat.
Sayuran, buah-buahan, sampai makanan berprotein harus kita konsumsi agar kebutuhan nutrisi bayi tercukupi.
Tapi, meski dikenal penuh nutrisi, tahukah kaliah ada satu buah yang perlu dihindari?
(BACA JUGA : Sandwich Tuna dan Keju Menu Sarapan Lezat, Cuma 30 Menit Jadi!)
Dikutip dari Boldsky, para ahli menyebut buah pepaya perlu untuk diwaspadai.
Bukan tanpa sebab, buah pepaya dipercaya bisa menyebabkan keguguran pada ibu hamil.
Lantas apakah itu berarti ibu hamil sama sekali tidak boleh makan pepaya?
Yuk simak penjelasannya berikut.
Kematangan pepaya
Kematangan buah pepaya adalah masalah besar dalam kehamilan.
(BACA JUGA : Gara-gara Termometer Ketiak, Puluhan Pasien Rumah Sakit Terinfeksi Superfungus, duh Bahaya Nggak ya?)
Saat sudah matang, buah pepaya dipercaya aman untuk dikonsumsi ibu hamil.
Buah pepaya matang mengandung banyak vitamin A dan B, beta-karotin dan kalium yang dibutuhkan tubuh.
Tapi tidak dengan buah pepaya mentah.
Menurut sebuah jurnal Inggris, buah pepaya yang tidak matang berbahaya karena mengandung pepsins yang bisa memicu kontraksi di rahim.
Kontraksi inilah yang bisa memicu terjadinya keguguran pada ibu.
Tak hanya itu, pepaya muda juga mengandung papain yang bisa mengurangi pertumbuhan dan perkembangan janin.
(BACA JUGA : Tak Hanya Nyeri Punggung, Ini 5 Tanda Waktu Persalinanmu Sudah Dekat)
Bahkan dalam kasus terburuk, papain dalam pepaya muda bisa menyebabkan berhentinya pertumbuhan janin secara keseluruhan.
Untuk itu, ibu hamil dihimbau agar selalu memperhatikan asupan makanan yang ia konsumsi.
Makanlah pepaya yang sudah matang karena itu baik untuk tubuh.
Namun ingat, kurangi atau bahkan hindari pepaya muda yang belum matang ya.
Jika masih ragu atau tetap ingin makan pepaya, konsultasilah dengan dokter kandungan agar lebih yakin lagi.(*)