Find Us On Social Media :

Di Balik Tembakan Membabi Buta di Amerika Serikat: Setiap Bulan, 50 Wanita di AS Terancam Tewas Akibat Senjata Api

By Aditya Prasanda, Senin, 23 April 2018 | 14:17 WIB

Ilustrasi, Presiden AS, Donald Trump dan Travis Reinking, pelaku penembakan yang tewaskan 4 orang di Tennessee

Sementara bagi pemerintah AS, senjata api merupakan salah satu sumber devisa terbesar negeri Paman Sam.

Lantas jika ingin mengetahui apa solusi yang dapat dilakukan pemerintah Donald Trump demi menjawab persoalan pelik kepemilikan senjata, maka jawabannya akan bergantung pada siapa kita bertanya.

Dari jutaan warga AS, beberapa di antaranya ingin pemerintah mencabut 'hak warga negara dalam memiliki senjata api'.

Sementara sebagian yang lain, merasa senjata api masih sangat dibutuhkan demi perlindungan diri.

Perpustakaan Keledai: Kisah Pria yang Bertekad Mengirimkan Buku Hingga Pelosok Desa

Di luar segala perdebatan itu, tak bisa ditampik, senjata api merupakan salah satu benda paling mematikan sepanjang sejarah peradaban manusia.

Tercatat sekitar 500 ribu orang di seluruh dunia tewas akibat senjata api setiap tahunnya.

Lantas, seberapa mematikan pengaruh kepemilikan senjata api di negara produsen senjata api terbesar di dunia, Amerika Serikat?

1. Kematian akibat senjata api di AS begitu tinggi

Berdasarkan riset yang dikeluarkan BBC baru-baru ini, tingkat pembunuhan akibat senjata api di Amerika Serikat 25 kali lipat lebih tinggi dari jumlah total korban tewas akibat senjata api di negara-negara maju.

2. Senjata api memicu bunuh diri

Sekitar 60% dari 175.700 korban tewas akibat senjata api di AS disebabkan oleh bunuh diri.