Find Us On Social Media :

Ahli Sebut Tragedi Corona Benar-benar Mengagalkan Karir Generasi Z

By Devi Agustiana, Kamis, 2 April 2020 | 18:46 WIB

Ilustrasi. Ahli menyebutkan jika masa depan generasi Z dalam hal pekerjaan bisa saja terganggu karena pandemik corona.

Kemudian 21 Maret 2020, hampir 3,3 juta orang mengajukan klaim pengangguran baru.

Angka-angka pengangguran ini adalah angka terburuk sejak 1982, yang kemudian memecahkan rekor 700 ribu klaim pengangguran, kemudian lebih buruk dari pada resesi 2008 yang pada puncaknya, melihat 800 ribu orang kehilangan pekerjaan dalam sebulan.

Tingkat perekrutan pun anjlok karena kasus covid-19 terus meningkat.

Grafik dari LinkedIn menunjukan bahwa tingkat perekrutan terus menurun di Cina, Italia, dan Amerika Serikat sejak awal Februari.

Baca Juga: Gara-gara Corona, Polisi Belum Periksa Artis SS dan IR Terkait Kasus Narkoba Ibra Azhari

Cina memiliki penurunan perekrutan kerja besar-besaran selama puncak wabah covid-19 negaranya.

Italia, jatuh pada awal Maret, dan masih menurun karena negara itu berjuang untuk menahan virus.

Sementara Amerika Serikat juga diperkirakan akan membuat penurunan tajam dalam perekrutan karir.

Penelitian telah menunjukkan bahwa orang-orang yang memasuki dunia kerja selama masa penuh kekhawatiran ini akan membuat karier mereka buruk.

Baca Juga: Berbeda 180 Derajat, Anang Hermansyah Beberkan Perceraiannya dengan Krisdayanti Sempat Membuat Putranya Trauma hingga Stres, Sementara Aurel Justru Masa Bodoh!

Sebuah studi di Stanford pada bulan April 2019 menemukan bahwa siswa yang lulus dan mulai bekerja dalam resesi seringkali harus bersaing dengan tingkat pengangguran yang lebih tinggi dan gaji awal yang lebih rendah, hal ini menyebabkan kemandekan dalam kemakmuran ekonomi yang dapat bertahan selama 10 hingga 15 tahun.

Tomas Mier, seorang perguruan tinggi senior di USC, mengatakan kemungkinan situasi ekonomi benar-benar mengkhawatirkan.