Laporan Wartawan Grid.ID, Devi Agustiana
Grid.ID – Hand sanitizer jadi produk langka dan mahal di tengah wabah virus corona saat ini.
Bahan utama hand sanitizer adalah alkohol.
Secara kimiawi, alkohol terdiri dari molekul yang terbuat dari karbon, oksigen, dan hidrogen.
Konsentrasi alkohol pada hand sanitizer dimulai dari 30 persen.
Baca Juga: Tetap Kreatif Meski Sedang Lockdown, Keluarga Anang Buat Lagu Sambut Ramadhan
Dalam kasus covid-19, World Health Organization (WHO) menyarankan masyarakat untuk menggunakan hand sanitizer dengan konsentrasi alkohol minimal 60 persen.
Sebelum menggunakannya, kamu harus teliti melihat tanggal kedaluwarsa.
Sebab, hand sanitizer kedaluwarsa tidak efektif lagi dalam membunuh virus di tangan, termasuk covid-19.
Lebih lanjut, biasanya, "usia" hand sanitizer bisa mencapai 2-3 tahun.
Setelah itu, efektivitasnya dalam membunuh kuman dan virus menurun.
Tanggal kedaluwarsa menandakan bahwa bahan aktif yang dikandung hand sanitizer seperti alkohol, sudah tidak stabil dan efektif.
Itulah sebabnya, kita disarankan untuk tidak menggunakannya lagi.
Apalagi di tengah masa darurat virus corona, ketika banyak orang yang berlomba-lomba membeli hand sanitizer.
Yang dikhawatirkan, kepanikan saat ini bisa membuat orang "melupakan" hal-hal penting, seperti tanggal kedaluwarsa hand sanitizer.
Memang diakui, menggunakan hand sanitizer kedaluwarsa yang dioleskan ke kulit tangan, tidaklah berbahaya.
Namun perlu diingat, bahan aktif yang dikandungnya, seperti alkohol, sudah tidak seefektif dulu lagi, atau bahkan tidak efektif sama sekali.
Kesimpulannya, kita disarankan untuk tidak menggunakan hand sanitizer kedaluwarsa untuk membunuh virus corona yang mungkin ada di tangan.
Baca Juga: Kopi Viral! Ramai-ramai Orang Membuat Dalgona Coffee Saat Harus #Dirumahaja
Belilah hand sanitizer baru yang mengandung alkohol.
Kemudian, yang perlu kamu ketahui juga bukan hanya memperhatikan tanggal kedaluarsa yang tertulis.
Hand sanitizer mengandung alkohol akan menguap ketika terekspos oleh udara.
Walaupun cairan hand sanitizer berada di dalam botol yang tertutup rapat, tetap saja botol itu tidak kedap udara.
Itu artinya, udara masih bisa masuk ke dalam, sehingga alkohol bisa menguap.
Seiring berjalannya waktu, alkohol yang dikandung hand sanitizer akan terus menguap, sehingga membuat efektivitasnya menurun.
Saat itulah hand sanitizer disebut kedaluwarsa dan dianggap tidak efektif dalam membunuh virus corona yang mungkin ada di tangan.
Jurnal Clinical Microbiology Reviews menyebutkan bahwa hand sanitizer bekerja dengan cara membunuh bakteri penyebab penyakit, atau patogen, dengan menghancurkan protein pada bakteri tersebut.
Hand sanitizer menghancurkan metabolisme bakteri patogen.
Semakin besar kadar alkohol, semakin besar pula kemungkinannya membunuh bakteri patogen.
Namun, efektivitas alkohol dalam membunuh bakteri patogen berhenti pada kadar 90-95 persen.
(*)