Menanggapi hal ini, Najwa Shihab merasa turut terpukul dengan apa yang dirasakan keluarga yang ditinggalkan korban. "Coba bayangkan betapa hancur rasa keluarga yamg sudah ditinggal orangtuanya, sudah di tinggal sanak keluarga, ketika saat terkahir mereka mau mengirim doa, tapi itu masih dihalang-halangi," ungkap Najwa Shihab. Di samping itu, di waktu-waktu terakhir pasien masih berperang melawan virus corona covid-19, para keluarga tak bisa menjenguk.
Baca Juga: Kritik Keras Pemerintah Indonesia yang Mengentengkan dan Terlambat Mencegah Pandemi Virus Corona, Najwa Shihab: 2 Bulan Pertama Kita Kehilangan Banyak Waktu! Hal tersebut diketahui Najwa Shihab saat dirinya berbincang dengan salah satu dokter yang orangtuanya meninggal akibat kasus corona covid-19. "Selama mereka sakit itu mereka nggak bisa ketemu (keluarga) loh temen-temen, mereka nggak bisa lihat keluarganya yang waktu sakit lagi di ruang isolasi," ungkap Najwa Shihab. "Saya berbicang dengan anak seorang dokter yang meninggal minggu lalu di Mata Najwa, Itu Bapaknya sedang sesak napas, Bapakmya sedang struggling with his life, Bapaknya sempat nelepon bilang 'Bapak lagi sesak,' tapi nggak ada yang bisa dilakukan, si anak yang juga dokter helpless bener-bener di rumahnya, dan kemudian Bapaknya meninggal," lanjutnya.
Baca Juga: Kesal Napi Koruptor Akan Dibebaskan dengan Dalih Menghindari Corona, Najwa Shihab Kembali Sindir Yasonna Laoly: Sudah Beberapa Kali Kementerian Hukum dan HAM Berupaya untuk Meringankan Hukuman Koruptor! Ironisnya, ketika wafat pun keluarga tetap bisa melihat jenazah korban. Oleh karena itu, Najwa Shihab berharap pandangan buruk masyarakat akan hal ini berubah dan lebih bersimpati lagi kepada orang lain. "Ketika mau dimakamkan nggal bisa ketemu, kebayang nggak sih gimana perasaannya? Jadi kembali ke tadi, apa tantangan kita sebagai bangsa, sekarang gimana kita memastikan kalau tenaga medis kita itu betul-betul terlindungi, dan gimana caranya melawan stigma," tutup Najwa Shihab. (*)