Laporan Wartawan Grid.ID, SIlmi Nur A.
Grid.ID - Selama masa pandemi corona, Amerika menjadi negara dengan jumlah pasien infeksi terbesar.
Sampai saat ini lebih dari 270 ribu kasus infeksi dikonfirmasi.
Amerika sendiri memiliki angka kematian tertinggi dengan 7.402 kasus.
Karena jumlah diperkirakan akan meningkat, Amerika kehabisan alat tes dan persediaan alat pelindung diri.
Para garda depan pun beraksi dengan peralatan pelindung milik pribadi.
Namun, seorang perawat dari Chicago malah memutuskan berhenti dari pekerjaannya.
Bukan karena tidak ingin bekerja, namun alasan perawat bernama Imaris ini cukup mengejutkan.
Melansir Instagram @nurse.iv, Sabtu (4/4/2020), Imaris terlihat menangis di dalam sebuah unggahan video.
Ia mengatakan bahwa manajer di tempatnya bekerja tidak akan mengizinkannya mengenakan masker N95 miliknya pribadi untuk melindungi dirinya sendiri.
Imaris menyebutkan bahwa 90% pasien di rumah sakit positif untuk Covid-19 dan orang-orang yang bahkan tidak di lingkungan rumah sakit menyebarkannya.
"Kita harus mengasumsikan semua orang terinfeksi, terutama di lingkungan rumah sakit dan tidak ada seorang pun di sini bahkan memiliki topeng tetesan," katanya.
Imaris memiliki masker N95-nya sendiri dan dia bertanya kepada manajernya apakah dia bisa mengenakannya.
“Bisakah saya memakai topeng N95 saya sendiri? Saya mengerti kami memiliki kekurangan,” dia bertanya.
Tetapi manajernya mengatakan bahwa mereka tidak bisa membiarkan Imaris memakai maskernya.
Padahal sang manajer mengatakan keselamatan staf adalah prioritas di rumah sakit.
Jadi, Imaris menyerahkan pengunduran dirinya dan pergi.
"Segala sesuatunya terlihat, ini tidak akan menjadi lebih baik. Amerika tidak siap dan perawat tidak dilindungi,” kata Imaris.(*)