Laporan Wartawan Grid.ID, SIlmi Nur A.
Grid.ID - Pandemi corona yang tengah menyerang dunia jelas membuat kita khawatir.
Dalam masa krisis dunia ini, pahlawan sejati kita adalah para petugas garda depan yang mempertaruhkan nyawa mereka untuk merawat pasien covid-19.
Tanpa mereka, pasien-pasien ini tidak mungkin dapat selamat dari penyakit yang diakibatkan virus corona.
Selagi mereka bekerja untuk para pasien, sebagian besar kita tinggal di rumah untuk meringankan tugas mereka.
Tinggal di rumah akan mengurangi risiko terjangkit virus corona yang ditularkan melalui droplet.
Hal ini akan sangat membantu dokter dan perawat.
Namun, ada beberapa pasien yang terinfeksi di luar sana yang menolak untuk bekerja sama.
Dan lebih parahnya, ada juga mulai menyerang para petugas medis ini dengan kekerasan.
Melansir World of Buzz, Sabtu (4/4/2020), menurut ZaoBao, seorang pasien covid-19 yang berusia 47 tahun di Guangzhou, China, menolak untuk bekerja sama dengan prosedur perawatan dan menyerang seorang perawat yang menanganinya.
Pasien yang diidentifikasi sebagai Okonkwonwoye Chika Patrick, berasal dari Nigeria yang memasuki Guangzhou pada 20 Maret dan dinyatakan positif Covid-19.
Dia dirawat di rumah sakit untuk perawatan pada 23 Maret.
Pada Rabu (1/4/2020), Biro Keamanan Umum Kota Guangzhou menerima peringatan yang mengatakan bahwa seorang pasien di bangsal isolasi Rumah Sakit Rakyat No.8 Guangzhou tidak bekerja sama dengan perawatan dan melukai seorang perawat.
Perawat kala itu meminta pasien untuk melakukan tes darah.
Tetapi dia menolak dan mencoba berjalan keluar dari ruang isolasi. Perawat berusaha menghentikannya agar tidak pergi, tetapi ia memukulinya dan menggigit wajahnya.
Cedera ditemukan di wajah, leher dan pinggang perawat yang diidentifikasi sebagai cedera ringan.
Baca Juga: Cantiknya Tak Kalah dari Nagita Slavina, Inilah 6 Foto Andrea Miranda, Cinta Pertama Raffi Ahmad
Saat ini, polisi telah membuka kasus kriminal untuk menyelidiki masalah ini sementara rumah sakit telah memperketat keamanan di bangsal isolasi.
Tersangka juga menjalani isolasi dan perawatan di bawah pengawasan polisi.
Ketika perawatan selesai, polisi akan segera mengambil tindakan dan menghukum tersangka sesuai dengan hukum yang berlaku.
(*)