Laporan Wartawan Grid.ID, Arif Budhi Suryanto
Grid.ID - Kabar penangguhan pembayaran listrik oleh Presiden Jokowi disambut gembira masyarakat.
Bahkan hingga kini sudah ada sebanayak 8,5 juta pelanggan yang mengklaim token listrik gratis dari PT PLN (Persero).
"Sudah 8,5 juta pelanggan prabayar yang kami input (dapat) token gratis ataupun diskonnya," ujar Executive Vice President Corporate Communication and CSR PLN, I Made Suprateka, Sabtu (04/04/2020).
Token listrik gratis yang disediakan PLN ini berlaku untuk pelanggan rumah tangga 450 VA dan 900 VA bersubsidi.
Cara untuk mengklaimnya juga cukup mudah karena PLN menyediakan dua opsi, yakni melalui website resmi dan layanan WhatsApp.
Namun, seperti yang dilansir dari Kompas.com, untuk layanan WhatsApp hingga Sabtu (04/04/2020) pagi sempat terjadi kendala karena kapasitas server penuh.
PLN pun sedang melakukan perbaikan agar layanan WhatsApp dapat beroperasi kembali pada Senin (06/04/2020).
"Kami mohon maaf karena WhatsApp belum bisa beroperasi maksimal karena terbatasnya kapasitas."
"Bayangankan, jutaan orang mengirim pesan bersamaan. Olek karena itu, kami terus melakukan komunikasi agar bisa beroperasi kembali. Targetnya Senin sudah operasi normal," kata Made.
Tapi pelanggan tak perlu khawatir sebab untuk mengklaim token listrik gratis juga masih dapat dilakukan lewat website resmi PLN.
Caranya:
1. Buka Alamat www.pln.co.id kemudian masuk ke menu pelanggan dan langsung menuju ke pilihan stimulus covid-19.
2. Masukkan ID Pelanggan/ Nomor Meter. Kemudian Token Gratis akan ditampilkan di layar.
3. Pelanggan tinggal memasukkan Token Gratis tersebut ke meteran yang sesuai dengan ID Pelanggan.
Kemudian jika layanan WhatsApp sudah kembali normal, pelanggan dapat melakukan klaim dengan cara:
1. Buka Aplikasi WhatsApp.
2. Chat WhatsApp ke 08122-123-123 , ikuti petunjuk, salah salah satunya masukkan ID Pelanggan.
3. Token gratis akan muncul
4. Pelanggan tinggal memasukkan Token Gratis tersebut ke meteran yang sesuai dengan ID Pelanggan.
APBN tahun 2020 akibat Covid-19 dinaikkan
Sebagai tambahan informasi, Anggaran Pendapatan Belanja Negara tahun 2020 dinaikkan untuk penanganan virus Covid-19, salah satunya dengan memberikan keringanan bagi masyarakat.
Hal ini disampaikan Presiden Jokowi melalui sebuah video yang diunggah Youtube Sekretariat Negara, Selasa (31/03/2020).
"Pemerintah memutuskan total tambahan belanja dan pembiayaan APBN tahun 2020 untuk penanganan Covid-19 adalah sebesar Rp 405,1 triliun," ujar Jokowi.
Dari sekitar Rp 400 triliun tersebut, Rp 75 triliun digunakan untuk belanja dan memenuhi kebutuhan bidang kesehatan dalam menangani Virus Corona.
"Total anggaran tersebut akan dialokasikan Rp 75 triliun untuk belanja bidang kesehatan," jelas Jokowi.
Kemudian, ia mengatakan bahwa APBN juga akan digunakan untuk perlindungan sosial maupun keringan perpajakan bagi rakyat.
"Rp 110 triliun untuk perlindungan sosial, Rp 70,1 triliun untuk insentif perpajakan dan stimulus kredit usaha rakyat, dan Rp 150 triliun untuk pembiayaan program pemulihan ekonomi nasional," tuturnya.
(*)