Problematika tersebut yang akhirnya memantapkan Anang untuk benar-benar menutup usahanya sementara waktu.
"Bisnis kalo aku bilang, aku bisa kejar next time untuk mengejar ketertinggalan. Ada kerugian, ada," bebernya.
Musisi asal Jember, Jawa Timur, itu jelas enggan mengambil resiko yang bisa membahayakan bagi banyak orang.
"Tetapi secara bisnis itu kan ilmu duniawi yang bisa kita kejarlah, tapi pada saat nyawa itu menjadi taruhannya," sambung Anang.
"Kalo ini nanti 10 orang yang datang ke sana terinfeksi, akan menyebar ke mana-mana. Itu yanh kami pikirkan lebih jauh," pungkasnya.(*)