Grid.ID - Bloomberg.com memberitakan bahwa Indonesia lamban bertindak.
Hal ini dikarenakan Presiden Jokowi, demikian laporan Bloomberg.com, telah menolak seruan untuk mengunci kota dan daerah (lockdown) untuk melawan virus.
Langkah keras seperti itu, Bloomberg katakan, paling merugikan orang miskin.
Kini Indonesia menduduki peringkat kedua dengan jumlah presentase kematian tertinggi di Asia di atas 9%.
Hal ini kemungkinan menandakan jumlah infeksi sebenarnya jauh lebih tinggi dari yang dilaporkan.
Analis menjelaskan bahwa hal ini disebabkan kurangnya kapasitas pengujian Covid-19, menurut analis Nomura.
Kemungkinan Indonesia pada akhirnya dipaksa untuk menerapkan penutupan penuh pada bulan April dan untuk jangka waktu yang lama, Nomura mengatakan dalam sebuah laporan pada Jumat.
“Kami pikir Indonesia adalah yang paling lambat dalam mengambil tindakan tegas dan oleh karena itu paling berisiko tertundanya penanggulangan wabah di dalam perbatasannya, dengan konsekuensi ekonomi negatif yang lebih besar,” kata analis Nomura yang dipimpin oleh Sonal Varma dalam laporan tersebut.