Find Us On Social Media :

Menderita Gejala Virus Corona Saat Sedang Hamil, Tunangan Perdana Menteri Inggris Carrie Symons Mengaku Khawatir

By Mia Della Vita, Senin, 6 April 2020 | 17:56 WIB

Tunangan PM Inggris Boris Johnson, Carrie Symons mengaku mengalami gejala virus corona

"Kepada wanita hamil lainnya, silakan baca dan ikuti panduan terbaru yang aku temukan," imbuh Symons disertai dengan sebuah tautan.

Baca Juga: Murka Dengar Profesi Tentara Dihina Kerjanya Cuma Tidur Saja, Annisa Pohan Sewot: Silahkan Tukar Profesi 1 Bulan Saja, Saya Ingin Tahu Bisa Bertahan atau Tidak!

Menanggapi postingan Symons, Menteri Kesehatan Nadine Dorries mengatakan sudah memantau kondisi kesehatan sang tunangan Boris Johnson.

"Aku sudah berbicara dengan Carrie Symonds secara rutin."

"Ia mengalami gejala yang dialami sebagian besar orang pengidap COVID-19.

"Dia sekarang mulai pulih dan semakin kuat hari demi hari," katanya di Twitter.

Pengumuman Symonds ini datang hanya selang beberapa hari setelah Perdana Menteri Inggris Boris Johnson dinyatakan positif terinfeksi virus corona.

Baca Juga: Tukang Nyinyir Tak Kunjung Minta Maaf hingga Akun Instagramnya Mendadak Lenyap, Tamara Bleszynski Dapat Bantuan dari Polisi: Aku Lidik Sebentar Dapat nih Pelakunya Mbak!

Mengutip Dailymail, Senin (6/4/2020), Boris Johnson mengumumkan bahwa ia positif terinfeksi virus corona atau Covid-19 pada 26 Maret silam.

Ia mengalami gejala ringan seperti demam tinggi yang masih dirasakan sampai saat ini.

Sejak saat itu, perdana menteri berusia 55 tahun ini mengisolasi diri di kediamannya di Downing Street 10.

Namun kondisi Johnson tidak kunjung membaik setelah 10 hari menjalani karantina mandiri.

Ia masih mengalami demam akibat virus corona hingga akhirnya dilarikan ke rumah sakit pada Minggu (5/4/2020).

Baca Juga: Sering Diabaikan, Inilah Area di Rumah yang Wajib Dibersihkan Selama Wabah Corona

Boris Johnson dibawa ke rumah sakit untuk menjalani pemeriksaan.

"Atas saran dokternya, perdana menteri malam ini dirawat di rumah sakit untuk diperiksa."

"Ini adalah langkah pencegahan, karena perdana menteri masih menunjukkan gejala virus corona, 10 hari setelah dinyatakan positif terpapar virus tersebut," ujar juru bicara kantor perdana menteri. (*)