"Pesan utama yang tidak sampai ke banyak orang adalah berapa lama kita akan melakukan (physical distancing) ini."
Kucharski menjelaskan, alasan kita melakukan physical distancing adalah untuk mencegah jumlah penularan virus corona yang lebih meluas.
"Jika tidak melakukannya dengan sabar hingga tuntas, kita bisa memulai wabah baru kembali dan mengancam kesehatan masyarakat yang rentan seperti orangtua dan mereka yang punya riwayat sakit kronis."
Pemerintah juga diperingatkan agar tidak mengandalkan apa yang disebut herd immunity atau kekebalan kelompok.
Herd immunity adalah keadaan ketika sejumlah anggota kelompok tersebut (biasanya dalam persentase yang tinggi) memiliki imun dari sebuah penyakit, sehingga kemungkinan penyebaran virus dari orang ke orang dalam komunitas tersebut menjadi hampir tidak ada.
Baca Juga: 2 Tahun Vakum, BigBang Kabarnya Bakal Perdana Bawakan Lagu Baru di Festival Coachella!
Meski demikian, herd immunity bisa jadi bukan jawaban atas pandemi virus corona.
Saat ini, belum diketahui secara jelas apakah setelah periode berbulan-bulan atau bertahun-tahun, seseorang dapat kehilangan kekebalannya dan terinfeksi virus kembali.
Herd immunity juga memerlukan 'ongkos' jutaan orang untuk terinfeksi, atau mungkin meninggal.
Adapun beberapa negara melaporkan bahwa kasus baru infeksi virus corona telah menurun karena physical distancing.