Grid.ID - Kasus covid-19 kini tengah menjadi perhatian besar bagi seluruh masyarakat Indonesia.
Pasalnya, makin banyak masyarakat yang resah akibat virus corona yang kini melanda dan mulai waspada dengan melakukan berbagai hal, termasuk jaga jarak.
Namun, upaya jaga jarak terkadang justru disalahartikan hingga banyak orang semena-mena melakukan tindakan yang justru menimbulkan perpecahan.
Sebagaimana diketahui, beberapa waktu lalu viral sebuah video amatir tentang penolakan sekelompok warga terhadap jenazah pasien corona.
Dalam video yang beredar nampak sekumpulan warga di Jawa Tengah menolak jenazah positif covid-19 yang akan dimakamkan di kampung mereka,
"Jenazah pasien positif corona ditolak warga saat mau dimakamkan. Sedih banget," tulis keterangan video seperti Grid.ID kutip dari laman Instagram @entebahluuul, Selasa(7/4/2020).
Rekaman singkat video aksi warga menolak jenazah positif covid-19 itu membuat banyak warga miris.
Pasalnya, sangat tampak terlihat banyak warga yang justru kehilangan empatinya dan justru bertindak kurang tepat.
Terlebih lemparan batu ditujukan pada ambulance pembawa jenazah tersebut.
"Jangan lempar batu woy! Mereka itu manusia yang punya hati nurani yang membantu para pasien virus corona," tulis pemilik akun lagi.
"Hargai mereka yang ada di garda terdepan menghadapi virus corona ini. Mereka malah mempertaruhkan nyawanya, sedangkan apa yang kalian lakukan?" tutup pemilik akun.
Kabar tersebut membuat tak sedikit netizen geram.
@rhendy.n.kusuma Ga punya hati warga daerah tsb terhadap tetangga sendiri yg diuji dengan sakit.
@m_reynaldi_ corona bukan aib!
@eddi90an akibat kurang edukasi pemerintah kepada masyarakat
Tak hanya netizen, jurnalis kondang Najwa Shihab pun tampak ikut miris melihat hal semacam itu.
Bahkan, Najwa Shihab sampai mengelus dada usai mengetahui kabar terkait adanya tindakan tak pantas itu.
Hal ini seperti yang tampak pada tayangan YouTube Najwa Shihab, seperti dilansir Grid.ID pada Selasa (7/4/2020).
"Di Medan ada sekelompok warga menolak proses pemakaman jenazah pasien covid-19. Padahal keluarganya sudah mengikuti protokol keamanan pemakaman," ujar Najwa Shihab.
Najwa pun mengungkap beberapa kejadian terkait stigma masyarakat soal covid-19 mulai dari perawat yang diusir dari kosan hingga menginap di rumah sakit.
Tak hanya itu, di sebuah daerah juga diungkap penolakan warga yang baru tahu jenazah yang dimakamkan di wilayahnya terjangkit covid-19 hingga minta dibongkar.
Presenter itu pun mengaku patah hati usai mendengar cerita dari seorang dokter yang ia dengar.
"Cerita yang dibagikan seorang dokter yang juga membuat saya patah hati," ucar Najwa sambil menepuk dada.
Najwa pun meminta agar masyarakat tidak kebablasan dalam menyikapi covid-19.
"Di satu sisi, kasus ini menunjukkan kesadaran dan kewaspadaan terkait covid-19 mulai terbentuk.
Namun, upaya menjaga jarak ini jangan kebablasan," pungkas Najwa Shihab.
Najwa pun mengungkap makna di balik jaga jarak yang harus dipahami oleh masyarakat.
"Jaga jarak bukan berarti kita bebas mengusir orang atau jenazah.
Baca Juga: Simak Cerita Najwa Shihab Perihal Bahaya dari Stigma Masyarakat terhadap Pasien Berstatus ODP Corona
Perawat-perawat itu misalnya, mereka pahlawan kita sekarang.
Mereka mempertaruhkan nyawa merawat pasien dengan peralatan seadanya.
Jaga jarak dengan perawat atau orang lain itu wajar tapi kalau sudah mengusir itu keterlaluan," pungkas Najwa Shihab.
(*)