Stres merupakan tantangan yang mungkin dihadapi keluarga ketika mereka harus berada di dalam rumah saja, sehingga orangtua juga harus lebih rileks dan peduli pada diri sendiri serta seluruh anggota keluarga.
Murphy menyarankan setiap anggota keluarga untuk membuat rencana waktu privat.
Yang perlu dikletahui, remaja merupakan periode di mana anak akan membuat jarak dari orangtuanya dan mendekat pada teman-temannya.
Hal ini merupakan proses yang normal dan sehat yang akan berlanjut sampai usia dewasa muda.
Komunikasikan dengan anak bahwa kamu sebagai orangtuanya menghormati privasi mereka dan juga waktu untuk sendiri, namun pahami bahwa mereka juga perlu peduli untuk meluangkan waktu bersama keluarga secara utuh.
Selama pembatasan jarak fisik, buatlah rutinitas keluarga yang sehat, misalnya tidur cukup, olahraga ringan, serta mengonsumsi makanan sehat.
Tak ketinggalan kegiatan terjadwal untuk mengerjakan tugas-tugas sekolah dan juga waktu beristirahat.
“Wajar jika anak merasa cemas dan juga sedih karena tidak bisa bersekolah, bertemu teman, atau mengikuti kegiatan yang mereka sukai. Terkadang remaja pun akan merasa sedih, marah, dan frustasi,” katanya.
(*)