Find Us On Social Media :

Masyarakat Indonesia Terancam untuk Tidak Mudik Tahun Ini, Tompi: Tolonglah Mengalah!

By Daniel Ahmad, Selasa, 7 April 2020 | 17:18 WIB

Tompi

Laporan Wartawan Grid.ID, Daniel Ahmad

Grid.ID - Pemerintah sudah melakukan berbagai macam usaha untuk menghentikan wabah virus corona.

Kebijakan penerapan social distancing selama lebih kurang hampir 3 minggu sudah hampir dijalankan.

Dengan menghentikan kegiatan di luar rumah, diharapkan penyebaran pandemi covid-19 terus berkurang.

Baca Juga: Khawatir Akan Lebih Banyak Korban Virus Corona, Penyanyi Tompi Desak Pemerintah Tetapkan Status Lockdown untuk Indonesia : LOCK DOWN, Jangan Ragu Tuan

Akan tetapi jika kondisi ini terus berlangsung, masyarakat pun terancam tidak akan melakukan kegiatan secara normal saat hari raya nanti.

Hal yang sangat sulit mengingat kehangatan dan sifat kekeluargaan warga Indonesia.

Artis sekaligus dokter bedah Tompi juga mengkhawatirkan masyarakat yang kekeh nekat ingin mudik.

Baca Juga: Kesal Jadi Korban Hoaks dan Disebut-sebut Pesan Masker sampai 20 Ribu Kotak, Tompi: Buat Apa?!

Tompi membahas masalah ini dalam suatu perbincangan dengan Helmi Yahya dalam video Youtube berjudul “Maksa Mudik Lebaran bisa Menjadi Bencana Besar”.

“Kebiasaan mudik itu udah menjadi semacam keharusan dan melarang orang mudik saya rasa akan menjadi masalah yang sangat besar,” ungkap Tompi dikutip Grid.ID dalam kanal Youtube Helmy Yahya Bicara, Selasa (7/4/2020).

“Tapi tolonglah saudara-saudara kita di luar sana mau tidak mau mungkin saat ini kita harus mengalah,” sambungnya.

Baca Juga: Warisi Bakat Musik dari Ayahnya, Anak Tompi Luncurkan Lagu Baru yang Ditulisnya Sendiri, Seperti Apa?

“Tidak mudik adalah pilihan yang paling bijaksana untuk saat ini,” tegas Tompi.

Meskipun banyak pertentangan, Tompi memberikan contoh ibadah salat Jumat.

“Bukan berarti bahwa salat Jumat itu tidak boleh, berkumpulnya yang gak boleh,” ujar Tompi.

Baca Juga: Ajari Anak Bernyanyi, Begini Sikap Tegas Tompi Hingga Bikin Cut Malaka Ayesha Nangis

Tompi sangat khawatir karena jika masyarakat memaksa untuk tetap pergi, penyebaran virus ini akan semakin tidak terkontrol.

Mengingat dalam kondisi seperti ini saja, masyarakat masih banyak yang mengabaikan imbauan pemerintah untuk social distancing.

Di sisi lain, fasilitas medis negara juga masih sangat serba terbatas.

(*)