Ada risiko tinggi perkiraan angka di akhir tahun akan jauh lebih besar dari proyeksi awal ILO (International Labour Organization - Organisasi Buruh Internasional), yaitu sebesar 25 juta. Lebih dari empat dari lima orang (81 persen) dalam angkatan kerja global sebesar 3,3 miliar saat ini terkena dampak penutupan tempat kerja secara penuh atau sebagian. “Para pekerja dan dunia usaha sedang menghadapi bencana, baik di perekonomian maju dan bekembang,” ujar Direktur Jenderal ILO Guy Ryder.
Baca Juga: Sebut Vanessa Angel Sedang Stres, Bibi Ardiansyah Minta Doa untuk Sang Istri yang Tengah Hamil Besar ”Kita harus bergerak cepat, tepat dan bersama-sama. Langkah-langkah yang tepat dan cepat dapat meberikan perbedaan antara bertahan dan kehancuran.” Monitor ILO edisi kedua: COVID-19 dan dunia kerja, yang menggambarkan COVID-19 sebagai “krisis global terburuk sejak Perang Dunia II”, merupakan informasi terkini dari kajian ILO yang diterbitkan pada 18 Maret. Versi terkini ini mencakup informasi sektor dan regional mengenai dampak pandemi. Menurut studi terbaru, 1,25 miliar pekerja berada di sektor-sektor yang dianggap berisiko tinggi terhadap peningkatan “drastis dan mengenaskan” dalam pemutusan hubungan kerja dan pengurangan upah serta jam kerja.