PHK itu dilakukan karena kondisi keuangan perusahaan sedang tidak baik lantaran pandemi corona.
Melansir dari Tribun Kaltim, Rabu (8/4/2020), Kepala Dinas Tenaga Kerja Kota Depok, Manto Jorghi menjelaskan mengenai PHK yang dilakukan oleh Ramayana.
Lebih lanjut, Mantho menjelaskan dari 24 cabang Ramayana se-Jabodetabek akan ada pengurangan jumlah pegawai.
"Benar (kondisi finansial Ramayana Depok) kurang begitu bagus (sebelum pandemi). Selama ini hanya bertahan dari subsidi pusat, ditambah situasi saat ini, kemudian diminta tutup, ya sudah, jadi di situ," jelas Manto Jorghi.
"Ramayana yang sekira (punya) 24 cabang se-Jabodetabek memang ada rencana pengurangan yang saat ini sangat terpengaruh akibat Covid-19. Kan mereka malnya sudah tutup, yang buka hanya barang pokok yang di bawah. Itu enggak bisa menutupi operasional dan penggajian," sambungnya.
Manto juga mengatakan bahwa saat ini sudah ada 159 pegawai di Ramayana Depok yang terdampak PHK.
Selain itu di media sosial tengah viral sebuah video yang diduga karyawan dari Ramayana Depok saat terdampak PHK.
Video tersebut dibagikan oleh akun Instgram @undercover.id, Selasa (7/4/2020).
Dalam video tersebut, terlihat ratusan karyawan Ramayana Depok yang menangis histeris karena terdampak PHK.
Bahkan, para karyawan juga terlihat berpelukan untuk saling menguatkan satu dengan yang lain.
"(Realitas MASYARAKAT) Ramayana Depok PHK karyawan nangis histeris," tulis akun @undercover.id.(*)