Melansir dari Kompas.com, Mujianto pun menunjukkan foto tikus yang sedang dibakar sebagai bukti dia tidak mengada-ada.
Foto itu diperoleh Mujianto dari rekannya yang merupakan buruh ilegal asal Flores, NTT.
"Sampai ada yang seperti ini, Mas, keadaan teman di Sawarak untuk mengurangi biaya belanja," terang Mujianto.
Mujianto mengungkapkan, akibat kebijakan lockdown tersebut, suasana di Sarawak saat ini sepi.
Ia mengatakan, otoritas setempat juga memberlakukan kebijakan di mana warga hanya memperbolehkan belanja berlangsung pada pukul 07.00 sampai 09.00 waktu setempat dan sore pukul 17.00 sampai jam 19.00 waktu setempat.
"Jadi jalan menuju pasar atau permukiman selalu dijaga polisi dan tentara. Jadi kalau tidak ada kepentingan yang mendesak tidak diperbolehkan keluar," katanya.
Mujianto juga mengungkapkan, hingga kini masih belum ada tanda-tanda bantuan yang diberikan perwakilan RI di Malaysia, baik yang berstatus migran resmi ataupun ilegal.
Namun dirinya mengaku tak bisa tinggal diam.
Bersama dengan rekan-rekannya yang berasal dari Tanah Air, Mujiono turut membant nasib sesama.