Tercatat sudah ada 6 river ojol dengan total pesanan lebih dari Rp 1,5 juta.
Pelaku pun sempat mengganti namanya hingga 3 kali untuk mengelabuhi korban.
"Jadi, dari jam 3 sampai 8 totalnya ada 6 Grabfood. 2 atas nama Alohot, 2 atas nama Rinaldi, 2 atas nama Ari."
"Total pembayaran Rp 1.650.000, jadi rata-rata pesanan Rp 275 ribu," tulis Wiliandini.
Karena merasa kasihan, ia akhirnya membayar pesanan hingga yang keempat.
Wiliandini pun juga membagikan makanan tersebut ke driver ojol yang mengantarkan karena ia sendiri tak mampu menghabiskan.
"Win-win solution-nya Grab 1-4 makanannya gue ambil, gue bayar, dan gue bagi ke abang grabnya, karena makanan segitu banyak siapa yang mau makan?" tulisnya.
Sementara untuk pesanan ke lima dan keenam ia bayar terlebih dahulu dan jika driver ojol tersebut mendapat reimburse maka uang Wiliandini akan diganti.
Wiliandini pun menghubungi pihak Grab untuk memblokir alamat rumahnya agar tidak ada order fiktif yang mengarah ke alamat rumahnya lagi.
Namun apa? Order fiktif kembali berdatangan hingga 11 kalinya.
"Untuk yang suruh gue telpon grab, gue udah telpon customer service grab sampai 1 jam untuk block alamat rumah gue, tapi gaada solusi," tulis Wiliandini.
Orang yang mengetahui kisah Wiliandini ini pun turut merasa sedih dan kasihan serta mengkritik respon pihak Grab yang lama.
"Emang responnya Grab lama, baru gerak kalau udah diviralin," komentar @farahseftiana.
"Sampe 11 kali yaAllah manusia jahat banget," komentar @irmamaay.
"Kelemahan @GrabID adalah bagian penindakan, akun driver aja gampang kena putus mitra, kenapa akun customer enggak? Harusnya ada mekanisme ketika ada laporan dari driver, langsung block aja itu akunnya, biar ga order fiktif lagi, kan bikin rugi driver dan perusahaan," komentar @PenjahatGunung.
https://twitter.com/rebornblessing/status/1247513024006512641?s=20
(*)