Iskandar melanjutkan, lokasi kebakaran sumur minyak yang tepatnya berada di Desa Pasie Putih itu merupakan lokasi pengeboran baru yang berada di jalur minyak bekas telaga peninggalan Belanda.
Baca : Curhat, Ternyata Marshanda Punya Hal yang Tidak Menyenangkan
Warga biasanya melakukan pengeboran menggunakan alat rakitan yaitu pipa yang terdiri dari minimal 50 batang.
Untuk satu lokasi pengeboran, setiap harinya estimasi pendapatan minyak mentah warga mencapai 5 hingga 20 drum besar.
Minyak-minyak hasil pengeboran ini kemudian dipasarkan kepada perusahaan pengolah aspal (AMP) yang berada di Aceh Timur, dan bisa juga sampai ke Langkat, Sumatera Utara.
Tiap drumnya, warga bisa mematok harga senilai Rp 600 ribu. (*)