Grid.Id - Banyak pepatah yang mengatakan kalau rambut merupakan mahkota seseorang, terutama bagi wanita. Tak heran banyak pria maupun wanita berlomba-lomba mencoba tatanan rambut yang pas agar penampilannya semakin menarik.
Meski begitu, terkadang rambut juga memiliki permasalahannya sendiri, contohnya rambut lepek, ujung rambut bercabang, rontok, ketombe, kulit kepala gatal, hingga kutu rambut. Loh kutu rambut? Eits, jangan salah, orang dewasa masih berpotensi terkena kutu, lho.
Meskipun tidak melompat atau terbang, kutu dapat ditularkan melalui benda sehari-hari atau di perabotan yang memiliki serat kain, seperti handuk, selimut atau alas tempat tidur. Kutu juga dapat hidup dalam waktu yang lama pada rambut manusia, sehingga wajar saja kalau pada awal penularannya kita belum merasakan apa-apa.
Rasa gatal akibat kutu rambut baru terasa setelah berminggu-minggu lamanya. Munculnya perasaan gatal dan helaian rambut yang mulai dihinggapi telur kutu, menandakan kutu rambut sudah mulai mewabah di kepala kita. Pada beberapa kasus, kutu rambut dapat mengakibatkan sulit tidur dan juga luka pada kulit kepala akibat rasa gatal dari kutu.
Baca Juga: Ngeri! Niatnya Ingin Basmi Kutu Rambut dengan Bensin, Seorang Gadis Berusia 16 Tahun Justru Terbakar
Sayangnya, kutu rambut tidak dapat pergi dengan sendirinya, diperlukan pengobatan sekaligus pencegahan setelah kita terkena kutu. Namun, masih banyak pihak yang keliru dalam mengobati kutu rambut, baik menggunakan cara tradisional maupun ekstrem untuk mengobatinya.
Contohnya yaitu pada 2019 lalu, terdapat sebuah video yang sempat viral di media sosial. Video itu memperlihatkan bagaimana seorang ibu menyemprotkan obat nyamuk ke rambut anak. Padahal, cara ini termasuk berbahaya, zat-zat kimia yang terkandung di dalamnya dapat memicu keracunan, apalagi jika terhirup berlebihan.
Menurut artikel Kompascom (16/02), bahan aktif obat nyamuk dapat masuk ke dalam tubuh melalui pernafasan maupun kulit. Kandungan obat nyamuk akan masuk ke peredaran darah dan menyebar melalui sel-sel tubuh, sehingga dapat memicu keracunan.
Contoh penanganan kutu yang tidak tepat dan membahayakan nyawa lainnya juga sempat terjadi di Boyolali, Jawa Tengah. Sang anak keracunan akibat pengobatan kutu rambut menggunakan pestisida hama tanaman.
Oleh karena itu, pengobatan yang sesuai tak hanya mampu menghilangkan kutu membandel, namun juga melindungi nyawa. Kutu rambut sejatinya dapat diobati menggunakan obat kutu berbentuk cair seperti PEDITOX.
PEDITOX diproduksi oleh Combiphar merupakan produk yang:
- Telah teruji efektif untuk pengobatan kutu rambut dengan melumpuhkan kutu tersebut.
- Telah dipercaya lebih dari 45 tahun.
- Dapat digunakan untuk anak usia diatas 1 tahun.
Penggunaan Peditox dapat dilakukan dengan tiga langkah mudah:
- Cucilah terlebih dahulu rambut Anda hingga bersih, jangan menggunakan sampo yang mengandung conditioner.
- Oleskan Peditox secara merata pada seluruh bagian rambut dan kulit kepala, terutama daerah belakang telinga dan tengkuk leher, lalu diamkan 10 menit.
- Bilas rambut menggunakan air bersih dan keringkan.
Penggunaan Peditox juga dapat digunakan sebagai pencegahan pada daerah epidemi atau daerah tertentu yang luas dengan penyebaran kutu yang cepat. Anda tak perlu khawatir, Peditox telah mengantongi lisensi dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) dengan Konfirmasi Regulatori BPOM No Reg. DTL1304132941A1. Yuk, bikin kutu mati kutu dengan Peditox.