Find Us On Social Media :

Dikarantina Terlalu Lama Bukannya Harmonis, Pasangan Suami Istri di Tiongkok Berbondong-bondong Gugat Cerai di Tengah Wabah Corona

By Arif Budhi Suryanto, Kamis, 9 April 2020 | 20:44 WIB

Warga Tiongkok berbondong-bondong membuat laporan perceraian setelah sebulan lebih dikarantina bersama pasanga

Laporan Wartawan Grid.ID, Arif Budhi Suryanto

Grid.ID - Merebaknya virus Covid-19 di tengah masyarakat membuat pemerintah Tiongkok menerapkan lockdown di wilayahnya.

Alhasil warga Tiongkok pun dikarantina di rumah masing-masing dan tidak boleh beraktivitas di luar agar menghindari penyebaran Covid-19.

Sebagain menyambut ini dengan bahagia karena bisa menghabiskan waktu 7 x 24 jam dengan keluarga mereka di rumah.

Namun tak sedikit pula yang justru bersedih dan justru menganggap ini sebagai suatu bencana.

Baca Juga: Lagi Hamil Tua, Vanessa Angel Ditetapkan Jadi Tersangka Kasus Narkoba, Cuma Bisa Pasrah Sambil Elus Perut Buncitnya Saat Digiring Polisi

Sebab, seperti yang dilansir dari Global Times, pasangan-pasangan ini justru menjadi sering terlibat konflik saking seringnya bersama.

"Sebagai hasil dari pandemi, banyak pasangan telah terikat satu sama lain di rumah selama lebih dari sebulan jadi sering konflik," terang petugas publik dari Distrik Yanta bernama Han.

Kota Xi'an di ibu kota Provinsi Shaanxi, Tiongkok Barat Laut bahkan melaporkan adanya lonjakan permintaan perceraian hingga telah mencapai batas yang ditentukan oleh kantor.

Sebagai tambahan informasi, pemerintah Tiongkok lambat laun membuka satu persatu wilayahnya setelah wabah Covid-19 mulai mereda.

Baca Juga: Awal Tahun 2020 Penuh Kabar Duka, Ashanty Singgung Kesombongan dan Kekhilafan Manusia: Apakah Akan Terus Begini?

Seperti provinsi Hubei yang mulai membebaskan warganya 'berkeliaran' mulai Rabu (25/04/2020).

Namun, untuk kota Wuhan sebagai wilayah yang paling terdampak Covid-19 baru akan dibuka pada Rabu (08/04/2020).

Melansir dari Kompas.com, dengan pencabutan status lockdown ini akses transportasi publik pun mulai dibuka lagi.

Meski pejabat setempat masih harus berhati-hati untuk menghindari lonjakan perjalanan yang dapat menyebabkan gelombang infeksi baru.

Misalnya dengan membatasi siapa yang ingin meninggalkan Hubei harus punya kode kesehatan 'hijau' dari pihak berwenang setempat.

Baca Juga: Warga Jabodetabek Terdampak Covid-19 akan Diberi Bantuan Sembako Selama 3 Bulan PSBB, Anggaran yang Dialokasikan Rp 3,2 Triliun!

Pemerintah Tiongkok juga telah mengklasifikasikan risiko kesehatan warga menggunakan teknologi pada ponsel pintar (smartphone) mereka.

(*)