Laporan Wartawan Grid.ID, Nesiana Yuko Argina
Grid.ID - Satu pasien dalam pengawasan (PDP) Covid-19 asal Kecamatan Kare, Kabupaten Madiun, Jawa Timur meninggal dunia.
Sebelum meninggal dunia, pasien berinisial L tersebut diketahui sempat sakit saat berada di Jakarta, tempat ia merantau dan bekerja.
Yap, L sudah delapan tahun bekerja sebagai baby sitter atau pengasuh di Jakarta.
Baca Juga: Soal Suara Dentuman Misterius, PVMBG Jelaskan Bukan Berasal dari Letusan Gunung Anak Krakatau
Begitu sakit, L dibawa ke rumah sakit oleh majikannya dan sempat diopname setelah didiagnosis demam berdarah.
Namun kemudian korban dipulangkan ke kampung halamannya pada Sabtu (4/6/2020) dan diantar langsung oleh majikannya menggunakan kendaraan pribadi.
Mengutip laman Kompas.com, setibanya di Madiun korban tak langsung dibawa ke fasilitas kesehatan terdekat.
Padahal selama tiga hari di rumah, L tak mau makan, merasakan badannya lemas, dan mulai sulit diajak berkomunikasi.
Bukannya dibawa ke rumah sakit, orang tua justru membawa L ke Gresik pada Selasa (7/4/2020) untuk mendapatkan pengobatan alternatif dari orang pintar.
Setibanya di sana L dinyatakan sakit akibat guna-guna atau santet, lantaran ia mengalami muntah darah.
"Saya sudah mendapatkan informasi hasil pengobatan di Gresik. Korban bukan dinyatakan sakit corona, tetapi karena dibuat orang. Gara-garanya yang bersangkutan muntah darah," ujar Tarnu Ashidiq, Camat Kare saat dihubungi pada Jumat (10/4/2020).
Pulang dari Gresik kondisinya belum membaik, orang tua akhirnya membawa L ke puskesmas dan kemudian dirujuk ke RSUD dr Soedono mengingat riwayat korban yang pulang dari daerah zona merah corona.
Selama di rumah sakit, korban kembali mengalami muntah hingga akhirnya diopname.
Namun karena kondisi makin menurun, L meninggal dunia pada Kamis (9/4/2020) pukul 16.00 WIB.
Jenazah korban pun dimakamkan di pemakaman umum desa setempat dengan SOP pemakamanan jenazah corona.
Sementara itu melansir laman ANTARA News, pasien Covid-19 yang sembuh di Jawa Timur mencapai 21,65 persen.
Menurut Khofifah Indar Parawansa Gubernur Jawa Timur, per Selasa (7/4/2020), pasien sembuh memiliki total 42 orang dari hari sebelumnya yang dikonfirmasi 40 orang.
Dua orang tambahan ini berasal dari Sidoarjo dan Kota Malang.
Untuk rincian spesifiknya, 23 orang bersal dari Kota Surabaya, 8 dari Magetan, 4 dari Kabupaten Malang, 5 dari Kota Malang, dan masing-masing satu dari Kabupaten Blitar dan Kota Blitar.
(*)