Menurut Ganjar, tak seharusnya para tenaga medis yang rela berkorban mendapat penolakan dari warga.
Pasalnya, selama ini tenaga medis lah yang berada di garda terdepan dalam penanganan para pasien yang terjangkit virus corona ini.
"Untuk itu saya berharap kejadian di Ungaran ini adalah yang terakhir kali, jangan lagi ada penolakan, apalagi kepada seorang perawat.
"Yang seharusnya kita hormati atas jasanya sebagai pahlawan kemanusiaan.
"Dia adalah seorang pejuang karena berani mengambil risiko besar, dengan merawat pasien covid-19, padahal ia tahu itu mengancam keselamatannya," ucap Ganjar.
Bagi Ganjar, masyarakat yang harusnya memberikan hormat setinggi-tingginya kepada para tenaga medis.
Gubernur Jawa Tengah ini pun mewakili masyarakat Jawa Tengah memohon maaf kepada seluruh dokter, perawat, dan tenaga medis di seluruh Indonesia.
"Para perawat, dokter, dan tenaga medis tidak pernah menolak pasien, kenapa kita tega menolak jenazah mereka yang telah berkorban untuk menyelamatkan kita.
"Semestinya kita memberikan hormat dan penghargaan untuk tenaga medis di manapun berada, serta mendoakan agar mereka selalu diberikan kekuatan dan kesehatan," ungkap Ganjar.
"Kepada seluruh dokter dan tenaga medis, mewakili seluruh masyarakat Jawa Tengah saya mengharap maaf dari anda semua," pungkasnya.
(*)