Dari sisi kesehatan, organ reproduksi perempuan berusia di bawah 19 tahun belum matang sehingga menikah dan hamil di usia itu berisiko tinggi, seperti perdarahan.
Di usia itu, pengetahuan kesehatan reproduksi remaja juga kurang.
Menurut Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional ( BKKBN), Surya Chandra Suraparty, salah satu solusi program keluarga berencana.
(Hamil Anak Kedua, Wajah Cantik Audy Item Bikin Terpesona)
2. Pendarahan
Perdarahan bisa terjadi mulai di masa hamil, melahirkan, hingga setelah melahirkan.
Ibu hamil juga perlu mewaspadai tanda-tanda perdarahan misalnya keluar darah merah segar lebih dari 1.000 ml secara terus-menerus.
Salah satu faktor utama pemicu pendarahan adalah terjadinya placenta previa dimana plasenta menutup jalan lahir.
Tanda lainnya seperti sesak napas, pusing, penglihatan kabur dan ada rasa ingin pingsan.
“Ada banyak penyebab perdarahan ini, misalnya usia kurang dari 20 tahun saat hamil, jarak kelahiran dekat, masalah kesehatan ibu atau otot rahim lemah sehingga tidak mampu berkontraksi setelah melahirkan,” ujar Arina Indriany, SpOG, yang dikutip dari Nakita.ID.
(4 Mitos Tentang Wanita yang Merokok Selama Masa Kehamilan)
3. Gagal napas akut