Find Us On Social Media :

Sebuah Kuburan Massal Digali, 3000 Jenazah Diperkirakan Berada di Dalamnya

By Aditya Prasanda, Jumat, 27 April 2018 | 09:41 WIB

2000 hingga 3000 jenazah korban pembunuhan massal ditemukan di Rwanda, Kamis (26/4/2018)

Getir, editorial itu menggaris-bawahi, "Orang-orang sangat kejam tengah berkeliaran di sekitar kita."

Sementara itu, Rashid Rwigamba, dari organisasi penyintas pembunuhan massal, Ibuka, mencatat sekitar 2.000 hingga 3.000 orang diperkirakan dimakamkan di kuburan massal di Gasabo.

Penemuan kuburan massal bermula ketika seorang tuan tanah setempat menolak menjawab pertanyaan tentang kuburan massal yang diajukan tim pencari fakta Ibuka.

Apa yang Terjadi Jika Senjata Api Dilenyapkan dari Muka Bumi?

Sang tuan tanah, yang dicurigai terlibat dalam pembunuhan massal itu akhirnya ditangkap, dan diinterogasi. Sejak itu penyelidikan kuburan massal pun dimulai.

Di atas kuburan-kuburan massal itu kini dibangun rumah-rumah dan toilet umum.

"Beberapa rumah telah kami hancurkan demi memudahkan penyelidikan, sementara beberapa rumah yang lain kami curigai sebagai liang lahat para korban" tutur Rwigamba.

Menilik pakaian sejumlah korban, mayat-mayat yang ditemukan, terdiri dari orang dewasa hingga bayi.

"Setidaknya 363 jasad telah ditemukan, dan kami tengah menggali kuburan-kuburan lainnya," tutur Theogen Kabagambire, anggota Ibuka dari distrik Gasabo.

Sebuah Pameran Mengungkap Kisah Anne Frank dan Sahabat Pena-nya di Amerika Serikat

Belum diketahui tindakan dalam waktu dekat apa yang akan dilakukan pada jasad-jasad dan kuburan massal itu.

Selama genosida berlangsung, milisi Hutu konservatif menjaga ketat area kuburan massal, menilik sejumlah pengakuan korban pada The Asociated Press.

"Pihak berwenang telah melakukan penyelidikan dan mereka yang terbukti terlibat dalam pembunuhan akan diadili," tandas Kabagambire. (*)