Ia hanya melakukan kontak dengan keluarga dan tukang sayur keliling yang biasa berjualan di kompleknya.
Melansir Kompas, Minggu (12/4/2020), Nunki menjelaskan jika awalnya ia hanya merasakan gejala batuk pilek.
Lalu ia merasakan demam di hari kelima.
"Pada 16 Maret 2020, pagi-pagi bangun tidur awalnya pilek dan batuk," kata dia. Kemudian pada hari kelima, dia merasakan demam.
Diperiksakan di RSUP Kariadi, Nunki rupanya positif corona.
Namun beruntung, suami dan dua anaknya negatif.
"Hasil keluar saya positif, tapi kondisi saya sudah membaik, tak ada demam, sesak, tinggal batuk sedikit," ungkap dia.
Semenjak awal merasakan gejala, Nunki sudah berinisiatif untuk membatasi kontak dengan suami dan anak-anaknya.
Sekarang, Nunki menjalani isolasi dan kondisinya pun membaik.
Ia juga berpesan agar masyarakat berhati-hati karena penularan virus corona dapat terjadi di mana saja.
Nunki juga menambahkan jika penularan ini bisa terjadi melalui benda-benda di sekitar seperti uang.
"Kita harus waspada, sebab ada orang tanpa gejala tapi dia positif," pungkasnya.
Mendengar aduan warganya, Ganjar Pranowo pun mengapresiasi semangat Nunki dalam melawan corona.
(*)