Laporan Wartawan Grid.ID, Andika Thaselia Prahastiwi
Grid.ID - Perseteruan dua saudara, Korea Selatan dan Korea Utara, memang selalu berhasil menyita perhatian publik.
Ditambah lagi dengan bumbu kesenjangan sosial di antara keduanya.
Korea Selatan tampak gemerlap dengan industri hiburan yang jadi salah satu sorotan dunia.
Sementara Korea Utara adalah kebalikannya, tertutup dengan akses serba terbatas dan berbahaya.
Di antara dua Korea terdapat batas negara dengan penjagaan yang bukan main ketatnya.
Baca : 4 Artis Pengidap Bipolar yang Tetap Sukses di Dunia Hiburan, Salut!
Batas negara ini dikenal dengan sebutan Zona Demiliterisasi, Demilitarized Zone, atau DMZ.
Tak banyak yang tahu bahwa DMZ ini menjadi salah satu atraksi wisata yang diminati cukup banyak wisatawan saat mereka berkunjung ke Korea Selatan.
Bahkan ada beberapa agen tur pariwisata yang sengaja menyematkan agenda kunjungan ke DMZ.
Hasilnya?
Di era digital seperti ini DMZ menjadi salah satu spot selfie yang banyak diburu wisatawan.
Baca : Fans GIGI Rela Hadir dari Daerah ke Acara GIGI 24th Anniversary Edition
Siapa sih yang tidak ingin mengabadikan momen saat sedang berada di wilayah yang kabarnya dijaga super ketat?
Belum lagi saat segala gerak-gerikmu akan diawasi mata elang prajurit.
Batas negara Korea Selatan dan Korea Utara tidak tampak seperti batas negara-negara lain di dunia.
DMZ kerap juga disebut dengan 'buffer zone', demikian yang diwartakan oleh National Geographic.
Business Insider menyebutnya sebagai wilayah yang sunyi dan cukup luas.
Baca : Kisah Shahid Khan, Tukang Cuci Piring yang Ingin Beli Stadion Wembley Secara Tunai
DMZ embentang sejauh lebih dari 240 km, dengan lebar sepanjang 4 km.
Foto-foto yang dirilis National Geographic menggambarkan situasi DMZ sebagai tempat yang sunyi, rahasia, dan cukup mencekam.
Bukan karena horor, lebih karena penjagaan militer yang sangat ketat dan bagaimana mereka mengawasi wisatawan dengan sangat jeli.
Salah satu moda transportasi untuk mencapai DMZ kamu bisa menggunakan kereta bernama DMZ Peace Train.
DMZ Peace Train ini memang disediakan untuk membawa tentara Korea Selatan dan turis dari Seoul ke stasiun terdekat di DMZ.
Jangan bayangkan kereta lama yang usang, tiap kabin di gerbongnya memiliki dekorasi yang warna-warni dan dengan tema yang berbeda-beda.
Mulai dari perdamaian, kasih sayang, dan harmoni.
Bukan tanpa alasan pihak Korea Selatan membuka agenda wisata ke DMZ.
Pariwisata dianggap sebagai salah satu cara untuk mengupayakan perdamaian diantara kedua belah pihak.
Bahkan, pihak Korea Selatan juga membangun taman bermain di dekat DMZ, Imjingak Peace Park.
Baca : Enggak Nyangka, Ini Manfaat Dari Cokelat Hitam
Korea Selatan selalu berusaha keras agar image DMZ tidak tampak ngeri dan dingin seperti yang selama ini selalu diberitakan.
Tapi, sebenarnya ada juga satu sisi positif saat area DMZ terisolasi seperti ini.
DMZ menjadi 'oasis dadakan' di tengah panasnya konflik kedua Korea.
Pepohonan tumbuh subur membentuk hutan di sepanjang pegunungan, bahkan satwa liar dan terancam punah dilaporkan hidup lestari di sini.
Tertarik berkunjung ke sini? (*)