Find Us On Social Media :

Getol Tolak Jenazah Perawat Korban Covid-19, Ketua RT di Semarang Dibanjiri Karangan Bunga Berisi Sindiran Pedas Hingga Ancaman Masuk Bui: Turut Berduka Cita Atas Matinya Hati Nurani!

By Widy Hastuti Chasanah, Minggu, 12 April 2020 | 21:05 WIB

Ketua RT dibanjiri karangan bunga usai tolak jenazah perawat korban covid-19

Laporan Wartawan Grid.ID, Widy Hastuti Chasanah

Grid.ID – Baru-baru ini viral sebuah video penolakan jenazah perawat yang meninggal karena positif virus corona pada Kamis (09/04/2020).

Seperti diketahui insiden tersebut terjadi di Desa Sewakul, Kecamatan Ungaran Barat, Kabupaten Semarang.

Saat hendak dimakamkan, jenazah tersebut ditolak warga lantaran takut tertular virus corona.

Dilansir dari Sajiansedap.grid.id, Ketua RT dusun Sewakul bernama Purbo itu mengatakan bahwa pemakaman jenazah tersebut dapat menimbulkan efek yang jauh.

Baca Juga: Pamer Foto Super Jadul 14 Tahun Silam, Intip Penampilan Ussy Sulistiawaty Kala Muda Sebelum Ketemu Andhika Pratama, Bikin Pangling!

"Setelah dimakamkan, efeknya nanti jauh Pak," ucap salah satu oknum penolak jenazah tersebut.

Mengetahui hal itu, banyak publik yang marah dengan sikap warga dan perangkat desa tersebut.

Alhasil rumah Purbo kini dibanjiri karangan bunga berisi kritikan dan tulisan menohok atas sikapnya yang menolak jenazah seorang perawat tersebut.

Hal itu diketahui dari unggahan akun Instagram @lambe_turah.

Dalam unggahan tersebut terlihat sejumlah karangan bunga seperti karangan bunga dari Ikatan Perawat Gerontik Indonesia (IPEGERI).

Baca Juga: Waspada, Jangan Sampai WFH Merusak Mata! Intip Tips Mencegah Ketegangan Mata saat Lama Menatap Layar Komputer

"Turut berduka cita atas matinya hati nurani dan rasa kemanusiaan masyarakat," tulis IPEGERI dalam karangan bunga.

Selain itu, DPK RSMI Papua juga melontarkan sindiran dengan kata menohok.

"Turut berduka cita atas matinya hati nurani oknum sekitar TPU Siwarak dan Suwakul," tulisnya.

Ada juga ucapan dari DPD PPNI Wonogiri yang tak kalah menohok.

"Bisa saja, jenazah seperti itu adalah dirimu di kemudian hari nanti," jelasnya.

Bahkan seorang Perawat dari Jakarta yang diketahui bernama Erwin juga mengirim karangan bunga.

Baca Juga: Dikenal Sultan Sejak Lahir Hingga Miliki Koleksi Tas Branded Satu Lemari, Nagita Slavina Justru Undang Reaksi Tak Percaya Netizen Saat Pakai Sabun Wajah di bawah Rp 30 Ribu: Pasti Belinya Sekardus!

"Turut berduka cita atas matinya hati nurani oknum tolak pemakaman perawat korban covid-19," tulisnya.

Usai namanya viral dan menjadi bulan-bulanan netizen, Ketua RT melakukan klarifikasi di kantor DPW Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) Jawa Tengah pada Jumat (10/09/2020).

Di hadapan ketua DPW PPNI Jateng, Edy Wuryanto dan Purbo mengucapkan permintaan maafnya.

"Atas nama pribadi dan warga saya minta maaf adanya kejadian kemarin itu.

Saya minta maaf kepada perawat, warga Ungaran dan pada seluruh masyarakat Indonesia," ujar Purba.

Purbo mengatakan insiden penolakan tersebut berasal dari aspirasi masyarakat yang berada di lokasi dan beberapa ketua RT lain.

Baca Juga: Nekat Piknik dan Hura-hura bersama Para Gadis Setengah Umurnya, Sekelompok Pria Tua Ini Dipulangkan Paksa dengan Jet Pribadi!

Meski sempat dilakukan mediasi oleh Dokter dan Wakil Bupati Semarang namun warga tetap menginginkan pemakaman jenazah perawat korban virus corona tersebut dipindahkan.

Selanjutnya, Direktorat Researce Kriminal Umum Polda Jateng secara resmi telah menetapkan tiga tokoh masyarakat yang salah satunya adalah ketua RT Suwakul tersebut menjadi tersangka.

Hal itu dikarenakan ketiganya dianggap sebagai provokator atas penolakan jenazah yang positif covid-19.

(*)