Find Us On Social Media :

Teka Teki Hilangnya Seorang Ahli Mekanik Angkatan Udara Amerika yang Curi Pesawat untuk Pulang

By Hastin Munawaroh, Jumat, 27 April 2018 | 13:27 WIB

Paul Meyer

Perjuangan keluarga Sersan Paul Meyer untuk mendapat kejelasan

Selama 30 tahun terakhir, anak Sersan Paul Meyer, Henry Ayer berjuang untuk mendapat lebih banyak informasi dari pihak berwenang Amerika.

Dia hanya mendapat jawaban soal betapa ayahnya yang tidak memenuhi syarat untuk menerbangkan pesawat bisa membahayakan dirinya sendiri.

"Tentu aku dan ibuku memahami hal itu. Tapi kami perlu tahu secara pasti tentang 'kecelakaan' yang menimpa ayah. Kami ingin pemerintah untuk bersikap terbuka," ungkap Henry Ayer.

Selama ini, Henry Ayer dan ibunya, Mary Ann Jane hanya mengenang dan menonton laporan tentang 'kecelakaan' itu di TV dan koran.

(BACA: Nyanyikan Lagu Telor Dadar Milik Anak Anji, Young Lex: Emang Bakat Itu Nurun)

Usaha pencarian Paul Meyer oleh Grahame Knott

Grahame Knott adalah seorang penyelam berpengalaman.

Di 15 tahun terakhir, Grahame Knott telah membaca kisah Sersan Paul Meyer yang benar-benar menyita perhatiannya.

Grahame Knott menghabiskan waktu 10 tahun untuk mempersiapkan pencarian Paul Meyer di Kepulauan Channel, mulai dari mempelajari gerakan pasang surut air, membaca catatan resmi, hingga memeriksa laporan dari para nelayan yang mengaku menemukan perangkat militer di jaring mereka.

Bagi Mary Ann dan Henry Ayer, pencarian yang dilakukan Grahame Knott adalah harapan terakhir mereka untuk mendapatkan kejelasan dan penyelesaian soal 'kecelakaan' yang menimpa Sersan Paul Meyer.

(BACA: Tampil Kece Pakai Tas Mewah Saat Honeymoon, Bentuk Tubuh Syahnaz Sadiqah Malah Jadi Sorotan!)

Selama 49 tahun terakhir, muncul desas desus dan teori ngawur soal 'kecelakaan' yang dialami Sersan Paul Meyer.

Beberapa orang mengatakan pesawat itu harus ditembak jatuh karena kemungkinan berisi dokumen-dokumen rahasia.

Sementara pendapat yang lainnya mengatakan Paul Meyer selamat dari kecelakaan itu dan bersembunyi, mungkin di Blok Timur.

(*)