Grid.ID - Tahun 1969 pada puncak Perang Dingin, seorang ahli mekanik di Angkatan Udara (AU) Amerika Serikat lakukan hal tak terduga.
Dia mencuri pesawat Hercules dari pangkalannya di Anglia Timur dan berangkat ke Amerika Serikat.
Dikabarkan, dirinya beserta pesawat yang dibawanya tiba-tiba hilang di Kepulauan Channel, Inggris.
Tak diketahui sebabnya, apakah pesawat itu menabrak sesuatu atau ditembak jatuh.
Sebelumnya, pencurian pesawat itu terjadi bukan tanpa sebab.
Dikutip dari BBC pada Jumat 27 April 2018, seorang ahli mekanik AU Amerika Serikat, Sersan Paul Meyer tengah merindukan keluarganya.
Saat itu adalah tanggal 22 Mei 1969. Beberapa hari sebelumnya, Sersan Paul Meyer mengajukan cuti untuk kembali ke markas USAF di Langley, Virginia.
Sayangnya, pengajuan cuti itu ditolak.
(BACA: Kisah Shahid Khan, Tukang Cuci Piring yang Ingin Beli Stadion Wembley Secara Tunai)
Kecewa dengan penolakan itu, Sersan Paul Meyer melampiaskannya pada alkohol di pesta yang saat itu diadakan rekannya.
Menurut pengakuan rekan-rekannya, Sersan Paul Meyer mulai bertindak agresif setelah minum hingga mabuk.
Saat dibujuk agar berhenti minum dan pergi tidur, Sersan itu malah kabur dari jendela.
Polisi Suffolk mendapati Sersan Paul Meyer berkeliaran di jalan dalam posisi mabuk, lalu mengantarnya kembali ke barak, tapi sang Sersan punya rencana lain.
(BACA: 5 Kalimat yang Pantang Diucapkan Orang Tua ke Anak, Nomor 4 Paling Sering Terjadi)
Menerobos masuk kamar seorang kapten, Sersan Paul Meyer mencuri sebuah kunci.
Setelah itu, dirinya memanggil dispatcher pesawat dan memberi perintah untuk menerbangkan pesawat Hercules C-130 menuju Amerika Serikat.
Saat memberikan komando itu, Sersan Paul Meyer menggunakan nama "Kapten Epstein".
Para awak pun patuh mengikuti perintah 'atasan' mereka.
(BACA: Kunjungi Korea Selatan, Kim Jong Un Bawa Serta Toilet Pribadi!)
Benar-benar sendirian di kokpit
Tak memenuhi syarat untuk terbang, Sersan Paul Meyer menguatkan dirinya untuk tetap menjalankan 'misi'.
Tanggal 23 Mei sebelum pukul 05.10 pagi, pesawat itu masih mengudara.
Saat itu, Sersan Paul Meyer menghubungi istrinya, Mary Ann Jane dan mengatakan dia akan segera pulang ke rumah.
Di tengah percakapan, Sersan Paul Meyer bilang akan menelepon kembali istrinya karena sedang 'dalam masalah'.
(BACA: Gara-gara Mendengkur, Gadis 17 Tahun Jadi Korban Penganiayaan Temannya)
Lalu sambungan telepon mati. Hampir dua jam kemudian, pesawat yang dibawa Sersan Paul Meyer mengalami 'kecelakaan'.
Beberapa hari kemudian, puing-puing pesawat itu ditemukan di pantai Kepulauan Channel bersamaan dengan sebuah rakit.
Namun, tubuh sang ahli mekanik AU Amerika Serikat tak pernah ditemukan.
"Kok bisa dia mengalami kecelakaan seperti itu?
Padahal pihak AU Amerika Serikat tak pernah memberitahuku kalau dia kecelakaan.
Telegram yang kudapatkan berisi kabar pesawat yang diterbangkan suamiku menghilang," ungkap Mary Ann Jane.
(BACA: Pernyataan Baru Pihak Keluarga Soal Kematian DJ Avicii, Benarkah Dia Bunuh Diri?)
Mary Ann menduga ketika suaminya bilang sedang 'dalam masalah', saat itu pasti pesawat lain telah dikirim untuk menjatuhkannya.
Berdasarkan pengakuan Mary Ann, terdengar suara pria lain dalam percakapannya dengan sang suami di telepon.
Suara pria itu menyuruh Mary Ann untuk tetap berbicara pada Sersan Paul Meyer agar 'mereka' tahu keberadaan sang ahli mekanik AU Amerika Serikat yang mencuri Hercules dari pangkalan.
Perjuangan keluarga Sersan Paul Meyer untuk mendapat kejelasan
Selama 30 tahun terakhir, anak Sersan Paul Meyer, Henry Ayer berjuang untuk mendapat lebih banyak informasi dari pihak berwenang Amerika.
Dia hanya mendapat jawaban soal betapa ayahnya yang tidak memenuhi syarat untuk menerbangkan pesawat bisa membahayakan dirinya sendiri.
"Tentu aku dan ibuku memahami hal itu. Tapi kami perlu tahu secara pasti tentang 'kecelakaan' yang menimpa ayah. Kami ingin pemerintah untuk bersikap terbuka," ungkap Henry Ayer.
Selama ini, Henry Ayer dan ibunya, Mary Ann Jane hanya mengenang dan menonton laporan tentang 'kecelakaan' itu di TV dan koran.
(BACA: Nyanyikan Lagu Telor Dadar Milik Anak Anji, Young Lex: Emang Bakat Itu Nurun)
Usaha pencarian Paul Meyer oleh Grahame Knott
Grahame Knott adalah seorang penyelam berpengalaman.
Di 15 tahun terakhir, Grahame Knott telah membaca kisah Sersan Paul Meyer yang benar-benar menyita perhatiannya.
Grahame Knott menghabiskan waktu 10 tahun untuk mempersiapkan pencarian Paul Meyer di Kepulauan Channel, mulai dari mempelajari gerakan pasang surut air, membaca catatan resmi, hingga memeriksa laporan dari para nelayan yang mengaku menemukan perangkat militer di jaring mereka.
Bagi Mary Ann dan Henry Ayer, pencarian yang dilakukan Grahame Knott adalah harapan terakhir mereka untuk mendapatkan kejelasan dan penyelesaian soal 'kecelakaan' yang menimpa Sersan Paul Meyer.
(BACA: Tampil Kece Pakai Tas Mewah Saat Honeymoon, Bentuk Tubuh Syahnaz Sadiqah Malah Jadi Sorotan!)
Selama 49 tahun terakhir, muncul desas desus dan teori ngawur soal 'kecelakaan' yang dialami Sersan Paul Meyer.
Beberapa orang mengatakan pesawat itu harus ditembak jatuh karena kemungkinan berisi dokumen-dokumen rahasia.
Sementara pendapat yang lainnya mengatakan Paul Meyer selamat dari kecelakaan itu dan bersembunyi, mungkin di Blok Timur.
(*)