Hal itu masih berlaku ketika anak menginjak usia di atas satu hingga dua tahun. Namun, cakupan temanya sedikit meluas ditambah dengan teks yang sedikit lebih padat.
Baca Juga: Membaca Buku Dapat Meningkatkan Perkembangan Otak Si Kecil loh, Kok Bisa?
Sekalipun buku cerita, alurnya pun harus sangat sederhana sehingga orangtua dapat menyampaikan dalam bahasa yang mudah dimengerti oleh anak.
Semua porsi tersebut perlu ditambah saat anak menginjak usia tiga tahun hingga pra sekolah. Prioritaskan buku yang melatih kemampuan membaca dan berhitungnya.
Nah, ketika anak sudah mampu membaca sendiri, biarkan ia memilih buku sesuai minatnya. Namun, tetap disesuaikan dengan umurnya.
Sesekali, ajak si kecil membaca buku bersama. Misalnya, sesaat sebelum tidur. Ciptakan juga interaksi keci, seperti tanya jawab mengenai isi buku. Dengan begitu, kemampuan kognitif anak akan berkembang dengan baik.
Nah, agar kecerdasan anak makin optimal, orangtua juga wajib memperhatikan dari segi pemenuhan gizi, khususnya nutrisi yang dibutuhkan oleh otak. Sebab, asupan yang tepat merupakan investasi bagi si kecil kelak.
Baca Juga: Membacakan Buku Pada Anak Dapat Membuat Sang Anak Lebih Kreatif
Adapun nutrisi tersebut di antaranya AA dan DHA, asam lemak esensial, kolin, serta sphingomyelin, yang mana semua ini sudah terkandung dalam Air Susu Ibu (ASI).
Namun, ada juga makanan lain yang mengandung gizi serupa. Contohnya, salmon, tuna, daging, telur, kacang-kacangan (walnut dan kenari), serta sayuran hijau.
Selain ASI dan makanan pendamping ASI (MPASI), si kecil juga bisa mendapat nutrisi lainnya dari produk susu pertumbuhan anak yang diformulasikan untuk mendukung potensi anak, kemampuan belajar yang progresif, dan meningkatkan daya tahan tubuhnya.
Ingat, di samping kemampuan kognitif, jangan lupa latih juga motorik dan psikis si kecil agar ia tumbuh menjadi anak hebat sekaligus pintar. Caranya, bisa dengan bermain dan bersosialisasi. (Hotria Mariana)