Find Us On Social Media :

Kisah Zahra, Wanita 22 Tahun yang Didiagnosis Tumor Otak dan Leukimia 4 Bulan Setelah Pernikahannya

By Yuliana Sere, Jumat, 27 April 2018 | 17:52 WIB

Ilustrasi

Grid.ID – Bagaimana perasaanmu ketika didiagnosis mengalami tumor?

Apalagi tumor yang kamu alami adalah tumor otak.

Kamu pasti kaget, takut dan yakin bahwa hidupmu bakal tak lama lagi.

Hal inilah yang dialami oleh (sebut saja) Zahra.

Tepat 4 bulan setelah pernikahannya, ia mulai mengalami sakit kepala yang perlahan mulai membunuhnya.

Hanya 7 Jam Setelah Lahiran, Kate Middleton Langsung Tinggalkan Rumah Sakit, Ini Alasannya

Saat itu, Zahra tak terlalu cemas ketika dibawa ke ruang gawat darurat.

Ia yakin kondisinya dalam keadaan baik-baik saja, mungkin hanya sakit kepala biasa akibat stres jauh dari pasangan.

Menurut dokter, Zahra butuh scan lebih lanjut terhadap sakit kepala yang ia alami.

Hidup Zahra berubah seperti dalam mimpi ketika tes medis menentukan jenis kanker yang ia alami.

Tumor otak!

Begitu hancur hatinya ketika ia tahu dirinya mengalami tumor otak diusianya yang baru 22 tahun.

Adu Gaya Hot Mom Sarwendah VS Angel Karamoy Saat Kenakan Overall Skirt, Siapa yang Paling Kece?

Hari-harinya berubah, seakan melambat, menunggu waktu operasi tiba.

Ketika detail mengenai operasi dijelaskan kepadanya, Zahra meneteskan air mata.

Dokter juga merekomendasikan agar Zahra melakukan kemoterapi setelah operasi.

Ia benar-benar ketakutan, namun tak punya pilihan.

Zahra yang dikenal sebagai wanita mandiri dan kuat akhirnya harus menerima bantuan moril maupun materil.

Segala kecemasan, kesedihan dan depresi mulai meliputi pikirannya.

Ia sadar, ia telah berubah dari seorang yang sehat dan kuat menjadi pasien kanker yang tua, rapuh dan lelah.

Bosan dengan Tampilan Dapur yang Membosankan? Ikuti Langkah Ini

Namun, di suatu pagi ia berpikir, ia harus menang melawan sakitnya!

Pertempuran masih berlanjut, selama 5 tahun, ia harus hidup dengan kemoterapi, radiasi, imunoterapi dan 13 operasi.

Bukan hanya itu, ia juga didiagnosis mengalami leukimia.

Di sisi lain, ia merasa ia adalah wanita yang sangat beruntung!

Orang tua serta teman-temannya membantu merawatnya dan hal inilah yang membuatnya merasa istimewa.

Kanker adalah pengingat agar bisa menikmati hidup, agar memanfaatkan kesempatan untuk mengekspresikan cinta dan penghargaan kepada mereka yang kita sayangi.

Bulan Madu ke New York, Syahnaz Sadiqah Tampil Fashionable Bak Supermodel

Meluangkan waktu untuk berhenti dan memerhatikan hal-hal kecil yang dapat membuat hidup begitu menyenangkan.

Dan bersyukur atas keberuntungan apa pun yang kita miliki.

Kita adalah gerbang emosi untuk diri kita sendiri - duka, kemarahan, penyesalan, kesedihan bahkan rasa sakit.

Tidak ada yang cukup kuat untuk menghancurkan dirimu, kecuali kamu sendiri.

So, love, live and laugh! (*)