Find Us On Social Media :

Liaoning, Ambisi China Memiliki Kapal Induk Sampai Berbohong Untuk Membuat Kasino Terapung

By Seto Ajinugroho, Sabtu, 28 April 2018 | 09:51 WIB

Liaoning

Mengetahui adanya kapal induk baru namun terbengkalai maka PLAN mulai mencari cara untuk memboyong Varyag ke China.

Tapi semuanya menjadi dilema lantaran pihak Ukraina tidak mau menjual Varyag ke China karena ambisi negara itu memiliki kapal induk untuk tujuan militer.

Maka pihak PLAN pun kemudian melancarkan tipu muslihat demi mendapatkan kapal induk tersebut.

Kisah Mendebarkan Kapal Selam Indonesia yang Terkepung Armada Gabungan NATO di Laut Mediterania

Seorang mantan tentara PLAN bernama Xu Zenping yang menjadi pengusaha sukses Hong Kong ditunjuk untuk 'mengkadali' para petinggi militer Ukraina agar menjual Varyag kepadanya bukan ke pemerintah China.

Xu lantas membuat sebuah perusahaan fiktif yang berbasis di Macau bernama Agencia Turistica e Diversoes Chong Lot.

Agensi itu dikatakan Xu sebagai biro perjalanan wisata, hiburan serta lain sebagainya.

Xu berbohong kepada para petinggi militer Ukraina bahwa ingin menjadikan Varyag sebagai sebuah kasino terapung tempat berjudi terbesar di dunia.

Namun tetap saja butuh waktu lama bagi Xu untuk melobi para petinggi militer Ukraina agar menjual Varyag kepadanya.

Bahkan ia sampai mengirimkan berbotol-botol minuman keras khas China, erguotou dan mabuk-mabukan bersama para petinggi militer Ukraina demi melancarkan ambisinya.

Lobi Xu berhasil, pihak Ukarina setuju menjual Varyag lengkap beserta teknologi pembuatan kapal induk kepada China seharga 20 Juta US Dollar (Rp 268 miliar), jumlah yang sangat kecil bagi negeri Tirai Bambu.

Kemudian pada tahun 2000, Varyag diderek dengan menggunakan kapal menuju China.

Butuh waktu dua tahun untuk membawa Varyag ke rumah barunya lantaran harus mendapatkan izin ketika melintasi wilayah laut negara lain.

Tanggal 3 Maret 2002 kapal itu sampai ke galangan kapal Dalian, China.

Mulai saat itu diopreklah Varyag untuk mengembalikan fungsi sejatinya sebagai kapal induk tempur.

Kini setelah 16 tahun Varyag sudah resmi berganti nama menjadi Liaoning yang memperkuat angkatan laut China dan negara itu kini mempunyai kemampuan membuat kapal induk sendiri.(Seto Aji/Grid)