Grid.ID - Awalnya, sepak bola tak hanya menjadi hobi melainkan sumber mata pencaharian bagi pesepakbola Fachri Firmansyah.
Namun siapa sangka, keikutsertaannya dalam Timnas Indonesia hingga pernah bertanding ke kancah internasional tak begitu mengubah nasibnya.
Fachri Firmansyah kini harus kembali mengais rejeki hingga pernah jadi kuli dan satpam usai tak lagi jadi pesepakbola di Timnas Indonesia.
Baca Juga: Akhirnya Bagikan Foto Bareng, Agnez Mo dan Pesepakbola Raphael Maitimo Go Public?
Sempat membela Timnas Indonesia rupanya tak menjamin masa depan seseorang untuk meraih sebuah kesuksesan.
Kondisi tersebut terjadi pada mantan pemain Timnas U-21 Indonesia, Fachri Firmansyah.
Fachri sempat mengikuti seleksi timnas U-19 di bawah asuhan Indra Sjafri bersama 30 pemain lainnya untuk menghadapi Piala AFF.
Sayangnya Fachri tidak lolos seleksi Timnas U-19 Indonesia.
Meski tak lolos di Timnas U-19, Fachri berhasil lolos ke Timnas U-21 Indonesia yang akan bertanding di turnamen COTIF di Spanyol.
Petaka justru datang kepada mantan pemain Sriwjaya U-21 tersebut saat membela Timnas.
Baca Juga: Tetap Nikah dan Pertahankan Agama Masing-masing, Begini Harmonisnya Keluarga Pesepakbola Tampan Ini
Fachri mengalami cedera ACL saat membela Timnas U-21 Indonesia di Spanyol.
Melihat kondisi tersebut, Sriwijaya FC tak memperpanjang kontrak pemain tersebut.
Cedera parah tersebut mungkin jadi akhir dari karirnya sebagai pesepak bola.
Karena usai kejadian tersebut Fachri tak lagi mendapat kesempatan menjadi pemain Timnas lagi.
Seperti dikutip BolaSport.com dari Tribun-Timur.com, Fachri mengaku sempat mengalami tekanan batin.
Bahkan kabarnya Fachri sempat membeci sepakbola atas tragedi itu.
Apalagi ia merasa tak diperhatikan PSSI oasca cedera tragis yang dialaminya.
Untuk menenangkan diri, akhirnya ia sempat mondok mendalami ilmu agama di Pondok Pesantren Attahdzib di daerah Rejoagung, Ngoro, Jombang.
Setahun setelah mengalami tragedi cedera parahnya tersebut, Fachri mulai berusaha untuk mencari pekerjaan di luar sepakbola.
Fachri awalnya bekerja sebagai seorang satpam, namun kemudian pindah kerja di kawasan di Rungkut Industri.
Sempat menjadi kuli panggul LPG di Rungkut Industri. Bersama 12 teman lainnya, setiap hari dia angkat-angkat LPG ke 20 truk.
Mantan pemain Sriwijaya FC U-21 lantas mencoba kembali melamar menjadi satpam.
Ia sempat mengalami kendala saat menjalani tes fisik.
Anak tunggal dari pasangan Heri Purwoko dan Muryati ini kemudian diterima menjadi satpam yang bertugas menjaga bekas kantor milik pabrik rokok ternama asal Kediri.
Fachri mengaku dengan gaji sebagai satpam sulit untuk bisa menjalani terapi untuk memulihkan cideranya.
Artikel ini pernah tayang di laman Tribun Jabar dengan judul: Nelangsa, Eks Pemain Timnas Itu Sempat Jadi Kuli, Sekarang Jadi Satpam (*)