Laporan Wartawan Grid.ID, Andriana Oky
Grid.ID - Kasus ektopik adalah salah satu jenis kasus langka pada sebuah kehamilan.
Kasus ini jarang terjadi namun tidak menutup kemungkinan bisa terjadi.
Sebagai ibu hamil tentunya kamu harus selalu memperhatikan kesehatan calon anak dan dirimu sendiri.
(BACA JUGA: Hampir Tak Ada Kehidupan! Zona Kematian Seluas Negara Skotlandia Ditemukan di Laut Arab)
Kamu perlu mengenali beberapa gejala kasus ektopik.
Dengan begitu, kamu bisa melindungi kehamilanmu dari bahaya sedini mungkin.
Grid.ID merangkum sederet gejala dari kehamilan ektopik setelah melansir dari laman Boldsky.
(BACA JUGA: Dikira Bintang Hollywood, Penampilan Seksi Rossa dengan Gaya Makeup Bold Dinilai Bikin Pangling!)
1. Rasa nyeri yang intens dan tajam
Rasa nyeri seperti tertusuk dapat mengindikasikan kehamilan ektopik.
Rasa sakit bisa bervariasi tergantung intensitasnya.
Sering kali rasa sakit seperti ini dirasakan di sekitar area panggul dan perut.
Tapi terkadang rasa sakit juga bisa muncul di sekitar bahu dan leher.
Hal ini terjadi ketika kehamilan ektopik pecah dan sebagian darahnya berkumpul di bawah diafragma.
(BACA JUGA: Foto Bersama Kekasih dan Koleganya, Minuman Maia Estianty Justru Jadi Perhatian Publik)
2. Perdarahan di miss V
Perdarahan di miss V yang terlihat sangat parah atau lebih ringan dibandingkan pada saat perioden normalmu.
3. Terjadi komplikasi
Terjadi komplikasi secara tiba-tiba seperti gangguan kesehatan gastrointestinal.
(BACA JUGA: Menjelang Bulan Puasa, Nabila Syakieb Mantap Berhijab? Yuk Intip Pesona Kecantikannya)
4. Kelelahan
Kamu merasa lelah dan lemah sepanjang waktu.
Serangkaian pusing bahkan bisa menyebabkan kamu pingsan.
Kamu dianjurkan untuk segera menghubungi dokter ketika merasakan sakit seperti tertusuk.
Mendiagnosis kehamilan ektopik akan dimulai dengan pemindaian pada dasar tulang panggulmu dan mengidentifikasi lokasi rasa sakit muncul.
(BACA JUGA: 2 Ciri Registrasi Kartu SIM Prabayar Berhasil, Jangan Panik Kalau Gagal!)
Pemindaian dilakukan untuk memeriksa apakah ada janin yang berkembang di uterus atau tidak. (*)