Grid.ID - Pertemuan antara pemimpin Korea Utara (Korut) Kim Jong Un dan Presiden Korea Selatan (Korsel) Moon Jae-in di sebuah desa perbatasan kedua negara, Panmunjom dilangsungkan pada hari Jumat (27/4/18) kemarin.
Pertemuan itu merupakan konferensi tingkat tinggi antar kedua negara yang bertikai sejak tahun 1953.
Kim Jong Un juga menjadi pemimpin Korut yang pertama kali menginjakkan kakinya ke Korea Selatan selama 65 tahun terakhir.
Agenda yang dibahas dalam pertemuan kedua kepala negara itu cukup strategis.
Liaoning, Ambisi China Memiliki Kapal Induk Sampai Berbohong Untuk Membuat Kasino Terapung
Diantaranya ialah mengakhiri Perang Korea yang sejatinya masih berlangsung karena pada tahun 1953 hanya ada perjanjian gencatan senjata.
Juga membahas tentang Denuklirisasi total Semenanjung Korea melaui perjanjian Panmunjom yang ditandatangani oleh kedua negara.
Namun tidak dilaporkan apakah pertemuan itu membahas Unifikasi antar keduanya.
Kim juga berujar bahwa dengan adanya KTT ini maka hubungan kedua Korea akan menjadi lebih erat dan baik kedepannya.
Karena pada KTT tahun 2000 dan 2007 lalu tidak membuahkan hasil apa-apa pada hubungan kedua negara.
"Tidak seperti masa lalu di mana kami gagal memenuhi kesepakatan yang ada, saya datang dengan keinginan untuk memenuhi ekspektasi," ujar Kim seperti dilansir dari Kompas.com.