Laporan Wartawan Grid.ID, Devi Agustiana
Grid.ID – Penyebaran Covid-19 tidak bisa dianggap sepele.
Mulai dari Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) hingga physical distancing dilakukan Pemerintah Indonesia sebagai tindakan preventif untuk memutus mata rantai Covid-19 ini.
Presiden Joko Widodo meminta aparat untuk tegas melakukan penegakan hukum di tengah situasi yang mengkhawatirkan ini.
Saat ini, dibutuhkan dukungan masyarakat yang salah satunya berupa kedisiplinan untuk dapat menjalankan kebijakan yang telah diambil pemerintah dalam rangka memutus rantai penyebaran Covid-19.
“Ini juga penting dilakukan sehingga betul-betul masyarakat kita memiliki kedisiplinan yang kuat untuk menghadapi ini,” kata Presiden.
Selain itu, Presiden kembali mengingatkan agar distribusi logistik yang dibutuhkan masyarakat selama kebijakan tanggap darurat juga jangan sampai terganggu.
Prediksi atau terawangan sudah banyak dilakukan untuk memperkirakan kapan wabah virus corona akan berakhir.
Seolah lebih paham dari pada mereka yang mengenyam pendidikan tinggi dan melakukan penelitian juga riset ilmiah, banyak paranormal yang sudah mempublikasikan terawangannya prihal pandemi SARS CoV2 ini.
Ada paranormal yang menerawang dan menyatakan mengenai puncak pandemi virus corona.
Bahkan ada juga paranormal yang sudah berani mengumumkan kapan pandemi global ini akan berakhir, khususnya di Indonesia.
Lantas, bagaimana dengan para ilmuan dan peneliti di Indonesia?
Ternyata mereka pun sudah mempunyai prediksi mengenai wabah virus corona ini.
Semuanya kembali pada pilihan masing-masing, apakah mau percaya tahayul atau kesimpulan ilmiah berdasar ilmu pengetahuan.
Berikut beberapa hasil penelitian beberapa ilmuwan tentang badai puncak virus corona di Indonesia:
1. Prof. Dr rer nat Dedi Rosiadi, SSi, MSC dari UGM
Peneliti ini memperkirakan penambahan maksimum total penderita per hari adalah sekitar minggu kedua April, yakni antara 7-11 April.
Dedi Rosiadi memprediksi setiap harinya pasien akan bertambah sekitar 185 orang.
Sementara itu, jumlah maksimum penderita Covid-19 di Indonesia diperkirakan bisa mencapai 6.147 kasus.
2. Dr. Susanto Sastranegara, Ilmuwan Matematika dari FMIPA UNS
Peneliti ini memprediksi badai puncak Covid-19 akan terjadi pertengahan Mei.
Namun, Susanto menyebut akhir dari pandemi ini tergantung dari kebijakan yang dilakukan pemerintah.
3. Badan Intelijen Negara (BIN)
Pada tanggal 3 Maret, Mayjen TNI Afini Boer mengatakan pihaknya memprediksi puncak Covid-19 di Indonesia akan terjadi 40-60 hari setelah pengumuman 2 Maret lalu.
Hal itu menunjukkan badai puncak Covid-19 akan jatuh pada tanggal 2-22 Mei 2020.
4. Tim Fakultas Kesehatan Masyarakat UI
Hasil prediksi tim Fakultas Kesehatan Masyarakat UI menunjukkan jumlah kasus yang bervariasi antara 500.000 hingga 2.500.000 kasus, dengan pertimbangan intervensi yang dilakukan pemerintah.
Prediksi tersebut diasumsikan pada 77 hari tepatnya pertengahan Mei 2020.
Adapun patokan yang digunakan adalah hari pertama pada pekan pertama Februari 2020.
Baca Juga: Hasil Tes Urine Naufal Samudra Negatif Konsumsi Narkoba, Polisi Masih Lakukan Pendalaman
5. Pusat Permodelan Matematika dan Simulasi ITB
Dilaporkan pada 19 Maret namun sudah diperbarui tanggal 23 Maret, para peneliti dari Institut Teknologi Bandung (ITB) memprediksi penyebaran virus corona akan terjadi pada Mei 2020 atau awal Juni 2020.
6. Dr. Joko Haryanto,ST, Ilmuwan Pengenalan Pola dari Pemprov DIY
Hasil penelitian Joko Haryanto tentang kasus Covid-19 di Indonesia, menghasilkan estimasi periode waktu puncak terjadi antara 70 sampai 100 hari setelah 2 Maret.
Jadi ini bisa terjadi pada kisaran tanggal 12 Mei-12 Juni 2020.
Periode kritis akan muncul pada rentang 40-60 hari.
Sementara, estimasi pemulihan akan terjadi secara nasional selama 120-150 hari sejak kasus pertama ditemukan.
Sebagai informasi, dalam hal ini, setiap peneliti menggunakan metode dan permodelan yang berbeda, namun dengan sumber data yang sama.
Adapun sumber yang digunakan berasal dari penambahan harian data dari BNPB.
Dari enam hasil penelitian di atas, nyaris semua pakar menyebut badai puncak Covid-19 di Indonesia akan terjadi antara April mendekati Mei pertengahan.
(*)