Saya doakan kelak, ia jadi pemimpin generasinya yang tangguh seperti namanya. Aamiin,” tulis Emil dalam akun Instagram.
Saat dihubungi, Yusuf mengatakan, anaknya akhirnya dijemput pada Rabu malam.
Rasa bahagia bercampur haru menyelimuti pertemuan itu.
"Tadi malam kita ketemu dia masih ragu, boleh enggak meluk, jadi dia cuma lihat, mau mendekat tapi boleh enggak, ya gitu lah," kata Yusuf.
Celoteh girang Langit terdengar di belakang telepon selama wawancara berlangsung.
"Anak saya lagi bikin gedung dari lego. Dia suka banget main lego," ujar Yusuf.
Menurut Yusuf, anaknya tersebut memang menjadi salah satu dorongan besar bagi dia untuk sembuh.
Ia bercerita bahwa selama dirawat di rumah sakit, ia selalu menyediakan waktu untuk berkomunikasi dengan anak pertamanya itu lewat video call.
"Video call, waktu awal sering video call tapi pertengahan agak dikurangi, karena dia agak sedih kalau ngobrol, jadi frekuensinya kita jaga," ucap Yusuf.
Menurut Yusuf, cara berpikir positif dan dukungan dari keluarga serta teman menjadi kunci utama selama proses penyembuhan.
Selama menjalani perawatan, Yusuf meyakini bahwa penyakit ini bisa disembuhkan.
Ia pun berpesan kepada para pasien yang sedang berjuang agar tetap mempertahankan motivasi untuk sembuh.
(*)