Grid.ID - Di tengah kasus Covid-19 yang semakin meningkat di seluruh dunia, kabar tentang Presiden Amerika Serikat Donald Trump yang menghentikan kucuran dana untuk organisasi kesehatan dunia (WHO) sempat membuat banyak orang geram.
Trump mengumumkan bahwa akan menghentikan kucuran dana ke WHO pada Rabu (15/4/2020) waktu setempat.
Seperti dilansir Grid.ID dari laman The Guardian, hal itu dilakukan oleh Trump lantaran, ia merasa bahwa WHO lambat dalam memperingatkan risiko penularan virus dari manusia ke manusia.
Selain itu, Trump juga merasa bahwa organisasi kesehatan dunia itu bias terhadap China.
Dan sejauh ini, negara adi daya itu menjadi donor terbesar untuk WHO.
Pada tahun 2019 lalu, AS memberi lebih dari 400 juta USD kepada WHO, atau setara dengan Rp 6,2 triliun.
Penangguhan pendanaan oleh AS dilakukan selama 60 hingga 90 hari.
Tak pelak keputusan Trump di tengah pandemi yang sedang berlangsung sangat disayangkan oleh Direktur Jenderal WHO, Dr Tedros Adhanom Ghebreyesus.
Melansir laman South China Morning Post, pada Kamis (16/4/2020), Tedros dalam sebuah konferensi pers di Jenewa, mengatakan jika keputusan Trump bisa memecah organisasi dan negara lain.
"Kami menyesali keputusan presiden Amerika Serikat untuk menghentikan pendanaan ke WHO.
"Ketika kita terpecah, virus mengeksploitasi celah di antara kita," ungkap Tedros.
Lebih lanjut, Tedros mengatakan jika WHO tengah menilai pengaruh penghentian dana oleh AS terhadap program dan kapasitas organisasi.
Baca Juga: Dirasa Terlalu Memihak Tiongkok Selama Pandemi Covid-19, Trump Kesal dan Akan Memotong Pendanaan WHO
Ia belum dapat mengatakan berapa banyak kekurangan keuangan yang ditimbulkan oleh keputusan Trump tersebut.
Demi menutup kekurangan uang pada organisasi kesehatan dunia itu, Tedros akan melakukan rencana cadangan yakni dengan bekerja bersama para mitra.
"Untuk mengisi kesenjangan keuangan apa pun akan kita hadapi.
"Dan untuk memastikan pekerjaan kita berlanjut tanpa gangguan," kata Tedros.
Baca Juga: Banyak Harapan, Begini Kata WHO Tentang Potensi Kesembuhan Pasien Virus Corona
Selain itu, pihak WHO juga akan memangkas program yang sudah kurang dana.
Dampak seperti itu dapat dirasakan pada program-program yang sudah dipersulit oleh virus corona.
Seperti vaksinasi untuk penyakit menular dan dalam membangun sistem peringatan dini dan ketahanan untuk menghadapi penyakit seperti Ebola di negara-negara Afrika.
Tedros mengatakan jika saat ini pihak WHO tetap akan berkomitmen untuk membantu masyarakat dunia.
"Melayani semua orang di dunia tanpa rasa takut dan bantuan tetap mutlak," terang sang Dirjen.
Dalam kasus yang dialami oleh WHO saat ini, Tedros mengaku akan mengambil hikmah besar.
"Akan ada pelajaran bagi kita semua untuk belajar.
"Tetapi untuk saat ini, fokus kami adalah menghentikan virus ini dan menyelamatkan nyawa banyak orang," tandasnya.
Baca Juga: Ramai Disinfektan yang Terbuat dari Pemutih Pakaian, Apakah Sesuai dengan Standar WHO?
(*)