Find Us On Social Media :

Akibat Kebijakan di Rumah Aja, Penjualan Sex Toy di Kolombia Meningkat Pesat, Psikolog: Orang-orang Butuh Mengeksplorasi Diri

By Arif Budhi Suryanto, Kamis, 16 April 2020 | 17:25 WIB

Gambar ilustrasi

Masyarakat hanya boleh meninggalkan rumah untuk keperluan pokok, seperti membeli bahan makanan saja.

"Orang-orang sekarang jadi banyak menghabiskan waktu di rumah bersama pasangan mereka atau bahkan sendirian, oleh karena itu mereka agaknya perlu bersenang-senang dalam aktivitas seksnya," ungkap Monje.

Tak aja Monje saja yang merasakan adanya peningkatan pembeli, enam toko lain yang juga diwawancarai juga merasakan hal yang sama.

Dikatakan psikolog dr. Carolina Guzman, sex toy dapat membantu orang untuk menjaga semangat mereka selama isolasi yang berlangsung lama.

"Kolumbia memiliki pemahaman yang konservatif soal seksualitas, dan sekarang mungkin waktu yang tepat bagi orang-orang untuk mengeksplorasi dirinya dengan mencari tahu sendiri," ucapnya.

Baca Juga: Dikenal sebagai Bom Seks Era 80-an karena Tak Ragu Tampil Buka-bukaan, Aktris Ini Kini Pilih Berhijrah dan Jualan Lontong Sayur

Negara-negara lain pun sudah melihat fenomena yang sama, misalnya saja Denmark yang mengalami peningkatan hingga dua kali lipat.

Atau produsen pakaian dalam Ann Sumers yang mengatakan ada peningkatan penjualan sex toy sebesar 27 persen selama akhir bulan Maret ini.

Sementara itu, direktur pemasaran sex toy di Medellin, Katty Gonzales, mengatakan, peningkatan penjualan ini disebabkan karena sekarang banyak orang yang memiliki waktu lebih banyak di rumah.

"Sebelum ini, orang tidak punya banyak waktu. Mereka selalu disibukkan dengan kegiatan sehari-hari mereka,"

"Dan saya pikir karena yang terjadi sekarang jadi memberi mereka waktu lebih banyak di rumah untuk mengeksplorasi berbagai hal termasuk fantasi seks mereka," ungkapnya.

(*)